Karena melakukan manuver lingkaran atau spiral, teknik ini juga disebut dengan spiral atau corckscrew (alat pembuka botol wine) approach/landing
Saat setelah semua roda pesawat menyentuh landasan pacu, pilot kemudian melakukan full reverse mesinnya hingga berhenti total di landasa pacu.
Pesawat airlines biasanya mengambil ancang ancang mendarat dengan menurunkan hidung pesawat kira kira 3 derajat maka pada tactical landing dilakukan dengan 60 derajat menungkiknya.
Tactical landing mungkin tidak akan pernah dilakukan di penerbangan komersial karena bisa membuat perut penumpangnya bagai alat pembuat jus.
Akan tetapi khusus di bandara Baghad (SDA) menjadi standar landing bagi pesawat baik pesawat militer maupun sipil, hal ini diberlakukan setelah pesawat dari maskapai kargo asal Belgia yang sedang melakukan penerbangan untuk perusahaan DHL menjadi korban sasaran missile.
Pesawat Airbus A 300 milik European Air Transport yang dalam penerbangan menuju kota Muharraq di Bahrain ini tertembak missile darat ke udara di sayap kiri saat takeoff, namun pesawat dapat mendarat kembali dengan selamat di bandara SDA.
Tactical landing tetap perlu dilihat sebagai salah satu faktor keselamatan penerbangan khusunya pada aviasi militer, karena apa ?
Pesawat kargo/angkut militer umumnya mengangkut peralatan dan perlengkapan tempur serta pasukan ke daerah daerah berkonflik atau medan pertempuran, jika penerbangan tidak berhasil -- misalnya pesawat menjadi korban sasaran missile lawan saat takeoff/landing maka semua yang diangkut akan juga menjadi korban.
Alhasil, tidak hanya misi penerbangan yang tidak tercapai tapi juga mengurangi kekuatan tempur di medan operasi/pertempuran.
Oleh karena itu pula para pilotnya perlu melalui latihan dan cukup qualified untuk melakukan teknik ini agar tidak mengalami mishap ataupun overshoot di landasan pacu.