Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fume Event : Saat Kualitas Udara Kabin Pesawat Terkontaminasi

25 Juni 2023   08:31 Diperbarui: 30 Juni 2023   19:58 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : needpix.com

Pada setiap penerbangan, kita tetap dapat bernapas seperti layaknya didarat serta mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita semua akan kualitas udara yang kita hirup selama penerbangan.

Kualitas udara di kabin atau Cabin Air Quality adalah salah satu faktor keselamatan penerbangan, sebabnya adalah karena akibat dari kualitas udara yang tidak sehat di kabin dapat mengganggu kesehatan dan bahkan kesadaran serta memengaruhi kinerja pada pilot  dalam mengendalikan pesawat.

Udara yang dimasukkan ke dalam kabin (bleed air) melalui sistem pendingin ruangan dalam kabin mengandung bahan bahan tidak baik bagi kesehatan karena mengandung gas toxic dari kebocoran yang terjadi (mechanical leak).

Bleed air bagi pesawat sangat diperlukan karena merupakan bagian dari sistem pneumatik untuk memanaskan power starter pesawat, tanki air, de icing pesawat dan lainnya, namun kebocoran pada sistem ini bisa juga memengaruhi penerbangan.

Semua pesawat termasuk pesawat penumpang dan kargo (airliner) menggunakan sistem bleed air ini kecuali pesawat Boeing B 787 Dreamliner yang sudah menggunakan kompresor udara elektrik.

Kontaminasi udara di dalam kabin bisa tidak terdeteksi , hal ini karena ada gas toxic yang tidak beraroma (odorless) dan ketika asap menyelimuti area kabin, seluruh penumpang dan kru kabin tidak terlindungi dari toxic gas ini.

Karbon monoksida atau carbon monoxide adalah salah satu contoh gas yang tidak beraroma tersebut yang berasal dari oli mesin jet yang mengalami kebocoran.

Menurut situs alodokter, keracunan karbon monoksida mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen sehingga oksigen yang kita butuhkan menjadi berkurang pula.

Asap yang mengandung gas toxic akibat kebocoran pada sistem aliran udara juga dapat mengakibatkan sakit kepala, mual, iritasi mata, gangguan ingatan dan bisa membuat pingsan penumpang dan juga kepada awak kabin.

Dalam beberapa waktu terakhir,  beberapa laporan dari pilot dan kru kabin menyatakan beberapa kejadian dimana asap dengan kandungan zat zat tidak baik masuk ke dalam kabin yang dakibatkan adanya kebocoran baik berupa oli dari mesin dan pelumas hidrolik  serta cairan untuk sistem de-icing pesawat. Kejadian ini disebut dengan fume event.

Situs LAtimes melaporkan kejadian fume yang terjadi pada tahun 2015 dimana co pilot tak sadarkan diri namun kapten pilot masih sadar dan menggunakan oxygen mask serta berhasil mendaratkan dan  menghentikan pesawat di gate namun tidak mengingat bagaimana dia mendaratkan pesawat dan taxiing ke gate.

LA Times juga menemukan adanya 362 laporan fume events antara bulan Januari 2018 hingga Desember 2019 dimana hampir 400 orang yang terdiri dari pilot, kru kabin dan penumpang harus mendapatkan perawatan medis.

Selama pandemi setidaknya ada dua laporan kejadian kontaminasi kabin di Amerika yang mengakibatkan pilot merasa pusing dan mual, dan menurut sebuah studi di Amerika setidaknya ada lima penerbangan dalam sehari di Amerika yang mengalami kontaminasi kabin sebelum pandemi.

Penggunaan masker kesehatan menurut situs LA Times juga tidak bisa membantu untuk menyaring gas toxic, namun masker oksigen yang tersedia pada pesawat dapat memberikan oksigen masuk ke dalam sistem pernapasan kita.

Sehingga satu satunya proteksi terhadap terjadinya Fume Event ini adalah hanya dengan pemasangan sistem sensor ataupun detector yang dapat memperingatkan pilot untuk segera mengambil tindakan.

Tindakan tersebut bisa dengan menurunkan ketinggian terbang pesawat hingga pada ketinggian 10,000 feet agar kabin bisa di de pressurized dan kemudian mendaratkan pesawat di bandara terdekat.

Dengan adanya kejadian kejadian in, badan penerbangan Amerika (FAA) telah mengajukan RUU  mengenai asap atau fume ini berupa Cabin Air Safety Act tahun 2023 dan prosesnya sudah berjalan sejak Maret 2023 di Senat Amerika.

Penekanan pada RUU  Cabin Air Safety Act ini adalah penyediaan pelatihan kepada awak kru kabin dan pilot serta personnel bandara mengenai penanganan bila terjadi, hal ini karena bleed air saat pesawat di darat (bandara) bukan berasal dari udara yang disedot tapi dari peralatan (seperti Auxilary Power Unit) di bandara.

Selain itu maskapai juga dianjurkan untuk memasang detector atau peralatan lainnya di bagian saluran udara kabin agar pilot kru kabin dan personnel bandara dapat mudah menemukan sumber kontaminasi udara ke kabin.

Di lain benua, Federasi Pekerja Transportasi Eropa (ETF) mengungkapkan kekhawatirannya pada asap tidak sehat (fume) dan mengatakan bahwa  tidak adanya sensor yang dapat  meng trigger alarm atau tanda membuat pendekteksian awal tidak bisa dilakukan.

Keberadaan asap dalam kabin pesawat yang tengah mengudara adalah hal yang serius dimana bisa jadi sebagai indikasi adanya sesuatu yang terbakar, begitu pula dengan fume berupa asap hasil dari kontaminasi sehingga diperlukan  kewaspadaan dari pelaku indusfri penerbangan baik sipil maupun militer.

Para maskapai sebagai operator pesawat memang perlu selalu memastikan tidak adanya kebocoran pada sistem bleed air ini untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kontaminasi udara ke dalan kabin pesawat.

Di sisi penumpang,  apabila kita mencium aroma yang asing di hidung bukan berarti berasal dari kaos kaki milik salah satu penumpang melainkan saatnya melapor kepada kru kabin.

Kualitas udara yang bersih dan sehat tetap di butuhkan di dalam pesawat selama penerbangan oleh manusia yang bisa pilot, kru kabin dan penumpang, oleh karenanya kualitas udara kabin memang perlu menjadi prioritas pada keselamatan penerbangan.

Referensi 

  • congress.gov/bill/117th-congress/senate-bill/3944
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Fume_event
  • latimes.com/projects/toxic-chemicals-planes-covid-19-travel-woes/
  • runwaygirlnetwork.com/2022/12/cabin-air-quality-standards/
  • b737.org.uk/pneumatics.htm
  • alodokter.com/keracunan-karbon-monoksida

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun