Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fume Event : Saat Kualitas Udara Kabin Pesawat Terkontaminasi

25 Juni 2023   08:31 Diperbarui: 30 Juni 2023   19:58 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : needpix.com

Situs LAtimes melaporkan kejadian fume yang terjadi pada tahun 2015 dimana co pilot tak sadarkan diri namun kapten pilot masih sadar dan menggunakan oxygen mask serta berhasil mendaratkan dan  menghentikan pesawat di gate namun tidak mengingat bagaimana dia mendaratkan pesawat dan taxiing ke gate.

LA Times juga menemukan adanya 362 laporan fume events antara bulan Januari 2018 hingga Desember 2019 dimana hampir 400 orang yang terdiri dari pilot, kru kabin dan penumpang harus mendapatkan perawatan medis.

Selama pandemi setidaknya ada dua laporan kejadian kontaminasi kabin di Amerika yang mengakibatkan pilot merasa pusing dan mual, dan menurut sebuah studi di Amerika setidaknya ada lima penerbangan dalam sehari di Amerika yang mengalami kontaminasi kabin sebelum pandemi.

Penggunaan masker kesehatan menurut situs LA Times juga tidak bisa membantu untuk menyaring gas toxic, namun masker oksigen yang tersedia pada pesawat dapat memberikan oksigen masuk ke dalam sistem pernapasan kita.

Sehingga satu satunya proteksi terhadap terjadinya Fume Event ini adalah hanya dengan pemasangan sistem sensor ataupun detector yang dapat memperingatkan pilot untuk segera mengambil tindakan.

Tindakan tersebut bisa dengan menurunkan ketinggian terbang pesawat hingga pada ketinggian 10,000 feet agar kabin bisa di de pressurized dan kemudian mendaratkan pesawat di bandara terdekat.

Dengan adanya kejadian kejadian in, badan penerbangan Amerika (FAA) telah mengajukan RUU  mengenai asap atau fume ini berupa Cabin Air Safety Act tahun 2023 dan prosesnya sudah berjalan sejak Maret 2023 di Senat Amerika.

Penekanan pada RUU  Cabin Air Safety Act ini adalah penyediaan pelatihan kepada awak kru kabin dan pilot serta personnel bandara mengenai penanganan bila terjadi, hal ini karena bleed air saat pesawat di darat (bandara) bukan berasal dari udara yang disedot tapi dari peralatan (seperti Auxilary Power Unit) di bandara.

Selain itu maskapai juga dianjurkan untuk memasang detector atau peralatan lainnya di bagian saluran udara kabin agar pilot kru kabin dan personnel bandara dapat mudah menemukan sumber kontaminasi udara ke kabin.

Di lain benua, Federasi Pekerja Transportasi Eropa (ETF) mengungkapkan kekhawatirannya pada asap tidak sehat (fume) dan mengatakan bahwa  tidak adanya sensor yang dapat  meng trigger alarm atau tanda membuat pendekteksian awal tidak bisa dilakukan.

Keberadaan asap dalam kabin pesawat yang tengah mengudara adalah hal yang serius dimana bisa jadi sebagai indikasi adanya sesuatu yang terbakar, begitu pula dengan fume berupa asap hasil dari kontaminasi sehingga diperlukan  kewaspadaan dari pelaku indusfri penerbangan baik sipil maupun militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun