Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apakah Sudah Saatnya Jakarta Butuh Bandara Tambahan?

16 Juni 2023   18:12 Diperbarui: 26 Juni 2023   10:00 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Soekarno Hatta Terminal 3. (Sumber gambar: Angkasa Pura II via Kompas.com)

Penumpukan atau konsentrasi kendaraan bermotor mulai dari kendaraan pribadi maupun umum dalam berbagai ukuran dapat dipecah dengan adanya bandara tambahan yang pada akhirnya dapat mengurangi waktu tempuh menuju bandara.

Satu hal yang perlu diingat pula bahwa bandara CGK juga menjadi hub dan base semua maskapai yang diregistrasi di Indonesia, ini berarti hampir semua personel dari berbagai bagian maskapai bekeja di sini termasuk pilot dan kru kabin yang juga sebagai pengguna jalan menuju bandara.

Bila kelak maskapai menambah pesawat mereka atau bahkan terdapat maskapai baru maka keadaan akan menjadi semakin padat.

Jakarta memang sudah memiliki Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) namun pertumbuhan jumlah pengguna transportasi udara dan personel di bandara juga meningkat

Dan ketika nantinya kereta api cepat Jakarta Bandung beroperasi di mana stasiun awalnya berada di kawasan bandara HLP maka akses menuju dari dan ke bandara HLP semakin padat dari saat ini yang sudah sangat padat.

Dengan mengatakan ini, bandara tidak hanya cukup dengan penambahan kapasitas untuk mengantisipasi peningkatan kegiatan penerbangan yang terjadi tetapi juga akses menuju ke bandara juga perlu menjadi perhatian.

Oleh karenanya perlu dipikirkan untuk memecah trafik baik trafik pesawat maupun orang dan kargo, di mana salah satu solusinya adalah dengan bandara tambahan (secondary airport).

Bila ada dua bandara atau lebih maka maskapai juga memiliki pilihan bandara sebagai hub dan base operasinya, dengan begitu pergerakan personelnya pun terpecah dari hanya pada satu bandara saja.

Dengan kepindahan ibu kota nantinya sepertinya tidak akan membawa efek yang signifikan karena selain dengan adanya pertumbuhan jumlah pengguna transportasi udara dikawasan Jabodetabek dan sekitarnya juga masih akan penambahan rute dari IKN ke Jakarta dan sebaliknya.

Beberapa kota di dunia memiliki lebih dari satu bandara seperti Bangkok dengan BKK dan DMK serta Sydney dengan akan beroperasinya bandara tambahannya, bukankah sudah saatnya pula Jakarta mengikutinya dengan melihat perkembangan yang terjadi?

Bandara memang aerodrome namun dengan pergerakan pesawat, orang dan kargo yang dari waktu ke waktu akan tumbuh sebagai akibat keberadaan bandara itu sendiri yang menggerakan roda perekonomian kawasan disekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun