Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Efek Suhu Udara Panas Ekstrem pada Pesawat

28 April 2023   23:02 Diperbarui: 29 April 2023   10:48 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat take off (Sumber: pixabay.com)

Suhu udara panas ekstrem bagi kita di darat dapat memengaruhi pada aktivitas sehari hari yang kita lakukan seperti keinginan minum melebihi kondisi normal atau menghindari berada di luar ruangan. 

Suhu udara panas ekstrem sebenarnya juga menganggu penerbangan terutama pada pengoperasian pesawat atau lebih tepatnya saat pesawat pada fase lepas landas. 

Pada tahun 2018 di bandara London City (LCY/EGLC) terjadi beberapa insiden di mana banyak penumpang dan kargo diturunkan, sebabnya karena untuk mengurangi beban pesawat saat take off di tengah kondisi suhu udara ekstrem. 

Di benua lain tepatnya di bandara Sky Harbor (PHX/KHPX) Arizona Amerika setidaknya ada 50 penerbangan yang dibatalkan akibat suhu udara yang mencapai 48 derajat celcius yang terjadi pada tahun 2017.

Mungkin ada yang bertanya mengapa beban pesawat harus dikurangi?

Jawabannya sebagian ada pada bobot maksimum pesawat saat take off atau Maximun Take Off Weight (MTOW) yang ditetapkan oleh pabrikan pesawat. 

Setiap pesawat memiliki ini sebagai ambang batas bobot untuk take off dalam kondisi normal, artinya pengoperasian pesawat tidak mendapat gangguan baik teknis maupun non teknis.

Sedangkan penjelasan tambahannya adalah karena kepadatan udara atau air density menjadi renggang pada suhu udara panas ekstrem dan menyebabkan berkurangnya gaya angkat (lift) yang dibutuhkan pesawat untuk mengangkasa. 

Udara terdiri dari kumpulan molekul yang bergeak secara konstan, pada suhu udara tinggi (panas), molekul molekul ini merenggang atau berkembang, kondisi ini membuat tekanan udara yang dibutuhkan sayap untuk mengangkat pesawat juga semakin kecil. 

Sebagai akibatnya pesawat memerlukan tenaga yang lebih dan juga dengan bobot yang dikurangi dari kondisi normalnya, selain itu pesawat akan membutuhkan take off run yang lebih lama yang berarti pula landasan pacunya lebih panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun