Tidak semua jenis pesawat dapat beroperasi di suhu udara panas yang ekstrem terutama pesawat jet berukuran kecil, sedangkan beberapa pesawat lainnya dengan ukuran sedang dan besar bisa beroperasi pada suhu hingga 52 derajat celcius.
Ini sebabnnya pula banyak pesawat yang masih tetap dapat beroperasi di daerah dengan suhu tinggi seperti misalnya di kawasan Timur Tengah dan juga Indonesia yang berlokasi di garis khatulistiwa.
Hanya saja maskapai akan cenderung lepas landas di pagi hari atau sore hari di mana suhu udara tidak terlalu panas, ini mungkn bisa menjadi alasan pula mengapa maskapai lebih banyak memberangkatkan pesawat pada pagi hari selain dari permintaan yang tinggi (peak hours).Â
Kondisi suhu panas ekstrem juga membawa potensi kerusakan pada komponen atau perlengkapan elektronik pesawat seperti pendingin ruangan..
Selain dari perlengkapan elektronik, roda pendaratan bisa meleleh saat pesawat meluncur di landasan pacu dengan suhu panas di permukaannya, ini akan membahayakan pada saat pendaratan.Â
Referensi :
- auburnpub.com/weather/why-high-temperatures-can-make-planes-too-heavy-to-take-off/article_571e02aa-5eb6-57fe-bbc9-3c4505083068.html
- kompas.com/skola/read/2022/09/29/110000969/tekanan-udara--pengertian-faktor-yang-memengaruhi-dan-jenisnya?page=all
- howthingsfly.si.edu/ask-an-explainer/how-does-air-pressure-help-lift-airplane-wing-0
- grc.nasa.gov/www/k-12/UEET/StudentSite/dynamicsofflight.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H