Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Efek Suhu Udara Panas Ekstrem pada Pesawat

28 April 2023   23:02 Diperbarui: 29 April 2023   10:48 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat take off (Sumber: pixabay.com)

Seorang profesor bernama Paul Williams dari sebuah universitas di Inggris mengatakan bahwa gaya angkat pesawat akan berkurang 1% pada setiap peningkatan 3 derajat celcius pada suhu udara (panas). 

Ilustrasinya seperti ini, jika dalam kondisi normal, misalnya dengan suhu udara 20 derajat celcius sebuah pesawat memerlukan 1,981 meter untuk take off namun jika suhu udara meningkat menjadi 40 derajat celcius maka panjang take off run-nya menjadi 2,499 meter. 

Pada kasus di bandara London City di atas, bobot pesawat dikurangi dengan menurunkan penumpang dan kargo nya, hal ini bertujuan agar pesawat bisa terangkat dengan bobot saat take off di bawah maksimum mengingat panjang landasan pacu yang tidak terlalu panjang atau sekitar 1,524 meter. 

Selain penumpang dan kargo, terkadang bahan bakar di tangki pesawat juga dikurangi untuk menurunkan bobot pesaawat saat take off, namun ini berarti pesawat mungkin perlu melakukan pemberhentian untuk mengisi bahan bakar, suatu proses yang sebenarnya tidak perlu dilakukan dalam kondisi normal. 

Nah untuk penjelasan panjangnya kita perlu mengetahui dasar-dasar penerbangan terutama pada bagaimana pesawat yang merupakan benda lebih berat dari udara bisa terangkat mengingat adanya gaya gravitasi.

Jika kita melempar batu ke atas maka batu akan kembali ke bawah, ini karena adanya gaya gravitasi tadi -- bagaimana dengan pesawat yang juga lebih berat dari udara, kenapa kok bisa terangkat dan tetap bisa berada di angkasa walau dengan adanya gravitasi?

Apa karena pesawat didorong dengan mesin sehingga kecepatannya yang tinggi bisa mengangkatnya? Bagaimana dengan mobil seperti mobil balap F1 juga dengan kecepatan tinggi tapi tetap tidak bisa terangkat. 

Pesawat memerlukan gaya angkat atau lift untuk mengudara, gaya angkat ini dihasilkan oleh udara yang mengalir di sayap pesawat saat pesawat melakukan take off run.

Saat udara tiba di sayap, ada udara yang mengalir dibagian atas sayap dan beberapa molekul yang mengalir di bagian bawah sayap, tekanan udara di bagian atas sayap tetap rendah namun yang di bagian bawah menjadi semakin besar -- perbedaan tekanan udara ini yang kemudian menghasilkan gaya angkat pada pesawat. 

Gaya angkat atau lift ini perlu lebih besar dari gaya gravitasi, ini sesuai dengan hukum gerak (Laws of Motion) Newton di mana bila benda di dorong ke sebuah arah maka akan ada gaya pada arah sebaliknya dengan kekuatan yang sama. 

Oleh karenanya bila lift lebih kecil dari gaya gravitasi maka pesawat sulit terangkat sehingga membutuhkan power lebih besar serta sayap yang lebih besar lagi agar dapat menghasilkan lift. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun