Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Cara Bedakan Height, Altitude, Elevasi dan Flight Level Melalui Altimetry

25 April 2023   03:57 Diperbarui: 30 April 2023   12:17 4775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar m.youtube.com/watch?v=9VEVUVS7fbg (Author.: Aviation Theory)

Beberapa negara menggunakan satuan inches mercury atau in Hg dengan standar yang setara dengan 1.013 mb yaitu 29.92 in Hg atau juga dalam satuan Hectopascals dengan nilai 1,013 hPa.

Nilai inilah yang dijadikan titik referensi sebagai titik nol dalam menentukan poisisi vertikal pesawat.

Pengukuran altitude ini disebut dengan altimetry yang memiliki hubungan dengan pengukuran kedalaman laut atau bathymetry

Selain dari ketiga baromatric references diatas juga ada QFF yang mengukur tekanan dan suhu di stasiun stasiun cuaca di daratan.

Untuk lebih mudahnya kita bisa melihat ilustrasi dibawah ini :

Tangkapan layar m.youtube.com/watch?v=9VEVUVS7fbg (Author.: Aviation Theory)
Tangkapan layar m.youtube.com/watch?v=9VEVUVS7fbg (Author.: Aviation Theory)

Terdapat istilah Elevation pada ilustrasi diatas yang dalam hal ini adalah ketinggian sebuah daratan atau lokasi dari  permukaan laut.

Elevasi banyak ditemui pada istilah pada geografi seperti lokasi stasiun kereta api dan bandara yang juga termasuk pesawat yang berada di bandara tersebut.

Kembali ke altimetry, disebutkan diatas bahwa altimetry berguna untuk menjaga jarak vertikal antar pesawat di angkasa yang bisa berbeda beda karena adanya perbedaan tekanan dan suhu pada setiap lapisan atmosfir, bagaimana penjelasannya ?

Ilustrasinya seperti ini, misalnya pesawat A terbang dari Jakarta (HLP) ke Adisucipto (JOG) pada ketinggian 8,000 feet serta acuannya adalah 29.92 hg (acuan dasar),  pesawat B terbang pada arah sebaliknya dengan ketinggian 7,000 feet maka beda tingginya 1,000 feet dengan catatan bahwa kedua pesawat menggunakan titik referensi yang sama baiknya itu QNE maupun QNH pada kedua pesawat.

Namun jika masing masing pesawat menggunakan titik referensi yang berbeda maka ilustrasinya seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun