Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kursi Penumpang Pesawat yang Semakin Mengecil dan Kursi 16g

2 April 2023   13:13 Diperbarui: 2 April 2023   14:58 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursi Slimline  (Author :Cypkipras55 via WikimediaCommons)

Beberapa dari kita mungkin tidak menyadari bahwa kursi pada pesawat penumpang semakin lama semakin menyempit baik dalam hal lebar kursi maupun jarak kursi antar row (seat pitch).

Padahal kenyamanan bagi penumpang salah satunya adalah kursi yang berupa kenyamanan pada sandaran, rebahan dan ruang gerak kaki.

Sandaran dan rebahan akan tergantung pda ketebalan bantalan pada sandaran dan lebat kursi sedangkan gerakan kaki pada jarak antar kursi di depannya (seat pitch).

Lebar kursi akan dipengaruhi oleh luas kabin sedangkan jarak kursi dipengaruhi oleh panjang kabin dari setiap jenis dan ukuran pesawat mulai sedang (narrowbody) hingga lebar (widebody).

Mari kita melihat perkembangan kursi pesawat dari masa ke masa pada beberapa pesawat.

Pesawat penumpang jet B 747 pada awalnya terdiri dari 9 deret kursi (3-4-2 dan atau 2-5-2) namun kemudian menjadi 10 deret (3-4-3) serta dari 34 inch pitch menjadi 32 inch dan bahkan 31 inch sehingga ruang untuk kaki penumpang menjadi kian sempit.

Sedangkan pesawat penunpang jet pertama yang sukses yaitu pesawat Boeing B 707 pada awalnya terdiri dari lima deret  kursi sebelum menjadi enam deret kursi saat kelas penerbangan tourist atau tourist class yang diperkenalkan oleh maskapai PanAm  pada awal tahun 1950 an.

Sebagai perbandingan antara keluarga Boeing B 737 dimana luas kabinnya adalah 3,53 meter dan B 707 seluas 3,56 meter dengan sama sama menerapkan konfigurasi 6 deret kursi maka bisa tergambar semakin sempitnya lebar kursi pesawat dari waktu ke waktu.

Konfigurasi abreast atau deret kursi ini bisa menjadi selling point selain dari fitur lainnya seperti daya jelajah, efisiensi bahan bakar dan lainnya, karena dengan banyaknya kapasitas kursi yang dapat disediakan oleh maskapai.

Bagi penumpang, kenyamanan duduk bukan hanya terletak pada reclining (rebahan) saja tetapi juga pada kaki (legroom) sehingga baik lebar kursi maupun jarak kursi antar row (pitch), dengan berkurangnya itu semua pastinya mempengaruhi kenyamanan terutama pada kelas ekonomi dalam penerbangan jarak jauh.

Solusinya apa ?

Beberapa konsep kursi pesawat sudah diajukan oleh beberapa perusahaan diantaranya yaitu konsep slimline yaitu bantalan yang tipis pada sandaran kursi serta konsep double decker dengan konsep bertingkat pada setiap row nya.

Kursi Slimline  (Author :Cypkipras55 via WikimediaCommons)
Kursi Slimline  (Author :Cypkipras55 via WikimediaCommons)

Beberapa maskapai sudah memasang kursi slimline pada armadanya dimana salah satunya adalah maskapai Delta Airline asal Amerika

Terdapat pula altetnatif lain yaitu melebarkan lebar kabin pesawat itu sendiri seperti pada pesawar Airbus A 350-1000 dan kelak Boeing B 777 8/9 yang diklaim memiliki luas kabin yang lebih dimana jumlah kursi per row (abreast) nya akan berjumlah sepuluh namun dengan lebar kursi yaitu 18 inch yang tidak sesempit pada pesawat umumnya dengan lebar 17 inch atau sekitar 43,1 cm.

Luas kabin Boeing B 777 8/9 akan bertambah 2 inch pada kedua dinding kabin sehingga total menjadi 4 inch atau sekitar 10 cm dari dua generasi pendahulunya yaitu B 777-200 dan B 777-300 ER dengan luas kabin 5,87 meter.

Untuk pesawat Airbus A 350-1000 lebar kabinnya adalah 5,61 meter yang dikabarkan akan diubah konfigurasi deret kursinya menjadi sepuluh dari sebelumnya berjumlah sembilan.

Sebagai informasi tambahan, pada pesawat super jumbo Airbus A 380 yang tampak dari luar sangat lebar, namun lebar kabinnya pada deck bawah adalah 6,52 meter sedangkan deck atas seluas 5,92 m dengan sepuluh deret kursi dan lebar kursi 19 inch atau sekitar 48,26 cm.

Namun perlu diingat bahwa semua perubahan ini juga harusmemperhatikan aturan keselamatan di interior kabin terhadap segala potensi keadaaan seperti kebakaran dan gravitasi saat pesawat kehilangan ketinggian secara drastis.

Pada tahun 1988 Badan Penerbangan Amerika (FAA) menerapkan aturan 16g seat atau singkatnya 16g yang mengharuskan kursi pada pesawat komersial baru harus dapat menahan 16 kali gaya gravitasi, peraturan sebelumnya yaitu 9g yang sudah berlaku sejak tahun 1952.

Bahan material kursi dan kabin perlu diperkuat dengan tetap memperhatikan berat keseluuhan yang dapat mempengaruhi berat pesawat pada saat takeoff atau dikenal dengan istilah Maximum Takeoff Weight (MTOW) ataupun berat keseluruhan pesawat yang dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan daya jelajah sebuah pesawat.


Selain bahan material kursi, bahan cover kursi juga lebih cenderung yang mudah dibersihkan, hal ini untuk mempersingkat waktu untuk membersihkannya agar mempercepat proses jeda antar penerbangan (turnaround time).



Mudah mudahan lebar kursi tidak semakin sempit dimasa mendatang, jika memungkinkan alternatif yang dilakukan adalah dengan melebarkan kabin pesawat, baik dengan cara membangun pesawatnya dengan lebih lebar atau dengan menggunakan ukuran lebar yang sama atau mendekati dengan yang sudah ada namun dengan mengurangi ketebalan badan pesawat (fuselage).

Namun untuk saat ini, baik itu disadari maupun tidak,  para pengguna transportasi udara memang mengalami pengurangan kenyamanan pada kursi pesawat penumpang berjadwal.

Referensi :

  • travelandleisure.com/trip-ideas/history-of-the-airline-seat
  • fire.tc.faa.gov/pdf/00-13.pdf
  • aircraft.airbus.com/en/aircraft/a350-clean-sheet-clean-start/a350-1000
  • boeing.com/commercial/777x/
  • washingtonpost.com/archive/business/2005/10/18/faa-updates-rule-on-airline-seats/4cc0b31e-980b-4394-a706-170f2df656fb/
  • boeing.com/commercial/aeromagazine/articles/2011_q4/2/
  • smokeongo.co.za/the-evolution-of-the-airline-seat/
  • panam.org/golden-age/541-air-travel-for-all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun