Sesaat hasil investigasi kecelakaan pesawat dikeluarkan oleh badan yang berwenang, sesaat itu pula semua perdebatan, analisis dan asumsi oleh berbagai pihak berakhir.
Tuntutan terhadap hasil investigasi datang dari berbagai kalangan dan semua ingin investigasi cepat selesai, berbagai asumsi mengenai penyebab kecelakaan pun dilakukan oleh banyak pihak yang terkadang justru menimbulkan perdebatan diantara mereka.
Namun dengan berakhirnya semua itu apakah ini berarti tujuan dari investigasi hanya sebagai jawaban, bagaimana dengan pembenahan pembenahan yang direkomendasikan, apakah sudah tidak menjadi hal yang penting lagi ?.
Kecelakaan memang sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh manusia namun kesalahan manusia dapat diperbaikki dengan mencari dan mengindentifikasi dimana dan apa kesalahan atau kekeliuran yang sebelumnya dilakukan.
Sedangkan dalam penerbangan terdapat manusia yang berinteraksi dengan mesin yang dibuat oleh manusia dan kemudian menjadi satu kesatuan sistem pada pengoperasian pesawat.
Keadaan ini membawa kita kepada dua hal yaitu human error (kesalahan manusia) dan human factor (faktor manusia).
Sebuah pesawat yang menabrak lampu apron di bandara bukan semerta merta kesalahan pilot (human error) namun bisa karena sang pemandu di darat keliru dalam memberikan aba aba kepada pilot.
Dalam hal ini adalah faktor manusia (human factor) dari pemberi panduan yang mengakibatkan pilot mengikutinya dan menabrak lampu.
Singkatnya penyebab dari kesalahan dalam bertindak oleh pilot disebabkan oleh manusia (lainnya) atau disebut dengan faktor manusia.
Kita semua termasuk media berita baik online maupun offline sebenarnya dapat memaknai hasil investigasi kecelakaan pesawat.