Kita pastinya sudah mengetahui fase penerbangan terutama bagi yang sering melakukan perjalanan udara dengan pesawat, namun apakah fase penerbangan yang kita ketahui tersebut memang sudah mencakup fase penerbangan ?
Beberapa dari kita bahkan mengira akhir penerbangan adalah landing dimana penumpang kemudian melepaskan seat belt nya dan kemudian berdiri untuk mengambil barang bawaan dari overhead bin.
Fase penerbangan yang umum kita ketahui mungkin adalah boarding, push back ketika pesawat didorong dari parking stand, taxiing, takeoff, crusing (jelajah) dan mendarat, namun sebenarnya masih ada fase penerbangan selain itu, apa saja fase penerbangan itu ?
Penulis menggunakan sebutan fase fase berikut berdasarkan taksononi fase penerbangan dari Organisasi Aviasi Sipil Dunia atau International Civil Aviation Organization (ICAO).
Standing (STD)
Fase ini adalah fase awal dari setiap penerbangan dimana pesawat berada di parking stand baik yang terhubung dengan garbarata maupun tidak.
Pada fase ini segala persiapan penerbangan dilakukan mulai dari inspeksi pesawat baik eksterior mauupun interior pesawat.
Setelah inspeksi selesai maka para penumpang mulai naik pesawat (boarding) begitu pula bagasi, kargo dan makanan dan minuman untuk pelayanan inflight meal juga mulai proses loading.
Pushback/ Towing (PBT) Â dan Taxi (TXI)
Setelah proses penumpang dan kargo selesai maka pesawat akan memasuki fase berikutnya yaitu pushback/towing dimana pesawat dengan bantuan (assisted) traktor pushback didorong ke arah belakang dan meninggalkan parking stand.
Setelah pushback selesai, mesin pesawat dihidupkan dan kemudian pesawat mulai begerak menuju ke landasan pacu yang sudah ditetapkan melalui taxiway, proses pergerakan pesawat ini disebut dengan taxiing.
ICAO menjabarkan fase taxi ini sebagai berikut 'The aircraft is moving on the aerodrome surface under its own power prior to takeoff or after landing', atau pesawat bergerak di permukaan lapangan terbang dengan mesinnya sebelum lepas landas.