Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Market Share dan Passenger Carried dari Maskapai Nasional

17 Januari 2023   02:33 Diperbarui: 17 Januari 2023   02:48 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menganalisis perkembangan penerbangan komersial berjadwal biasanya dimulai dari proses pengumpulan data yang kemudian dianalisis dan hasilnya dapat mengindikasikan adanya perubahan yang terjadi.

Hasil analisis umumnya berupa metrics maskapai seperti contohnya passenger load factor, passenger carried, airline seat capacity, market share maskapai dan lainnya.

Baik data maupun analisis penerbangan di Indonesia kebanyakan disediakan oleh pihak dari mancanegera, hal ini menandakan pentingnya Indonesia sebagai pasar penerbangan komersial berjadwal didunia.

Baca juga: Usia Pesawat

Latarbelakang nya mudah diterka yaitu karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar sehingga menjadi pasar yang patut dicermati.

Dari semua data dan analisis yang dilakukan oleh pihak pihak tersebut, penulis mencoba untuk mengamati  beberapa metrics maskapai khususnya pada passenger carried, airline (seat) capacity dan market share maskapai.

Alasannya adalah karena ketiganya dapat memberikan gambaran tentang keadaan penerbangan dan maskapai nasional di Indonesia sebuah periode waktu.

Dan untuk lebih memudahkannya lagi, penulis menggunakan perkembangan yang terjadi pada bandara internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS) dalam hal konektivitas nya dengan kota kota lainnya didunia.

Konektivitas disini berupa rute penerbangan reguler baik yang sudah terlayani langsung secara reguler maupun rute yang tidak terlayani (unserved routes) serta rute penerbangan yang sudah terlayani namun tidak langsung atau merupakan connecting flight (underserved routes).
***
Situs Wereldreizigers pada artikelnya menyebutkan bahwa rute penerbangan Amsterdam ke Denpasar memiliki jumlah pencarian yang sangat tinggi, mereka menggunakan tool dari Skyscanners yaitu Travel Insight Vision.

Maskapai KLM  kemudian membuka rute penerbangan AMS ke DPS namun via SIN dengan  menggunakan pesawat Boeing B-777 300ER, ini membuat rute AMS ke DPS tetap tidak terlayani (secara langsung) serta menambah rute AMS ke DPS juga sebagai underserved route.

Kemudian situs OAG menyebutkan bahwa rute penerbangan DPS kr PVG (Shanghai) masih belum terlayani dengan penerbangan langsung, penerbangan dari PVG ke DPS ditempuh melalui connecting flight yang bisa via HKG, TPE, KUL atau SIN.

Jika kita menganalisis penerbangan dari AMS ke DPS via SIN kita bisa menganalisis lebih dalam lagi diawali dengan pertanyaan berikut : apakah jumlah penumpang dari SIN ke DPS seluruhnya adalah penumpang dari AMS ke SIN? sedangkan yang kedua adalah apabila jumlah penumpang dari SIN ke DPS tidak seluruhnya penumpang dari AMS ke SIN ini berarti ada penumpang yang mengakhiri penerbangannya di SIN dan ada pula penumpang yang memulai penerbangan dari SIN ke DPS.

Hal ini memberikan data kepada kita bahwa maskapai KLM mendapat trafik dari SIN ke DPS serta menandakan bahwa market share maskapai nasional kita pada jalur penerbangan internasional belum maksimum.
Pertanyaan yang kemudian mungkin muncul dimana maskapai kita berada ? grafik dari IBS Software dibawah ini dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Ini merupakan hasil pengamatan IBS software yang terangkum pada white paper mereka bertajuk INDONESIA'S AVIATION MARKET: Emerging stronger in a post-COVID world, mereka juga mengadakan webinar dengan tajuk yang sama.

Sumber : screenshot IBS White Paper bertajuk
Sumber : screenshot IBS White Paper bertajuk "INDONESIA'S AVIATION MARKET: Emerging stronger in a post-COVID world"

Market share maskapai pada penerbangan internasional ini dapat mengindikasikan betapa sedikitnya capacity yang disediakan oleh maskapai nasional kita sedangkan capacity dapat mengindikasikan kurangnya rute internasional baik dalam hal jumlah destinasi maupun frekwensi.

Penyebabnya bisa karena jumlah armada ataupun jumlah maskapai serta bisa karena terfokusnya maskapai maskapai pada rute penerbangan dengan passenger load factor yang tinggi sehingga capacity maskapai kita lebih besar di penerbangan domestik.

Hal ini sedikitnya bertolak belakang dengan tekad kita meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia kecuali memang keadaan ini yang diharapkan -- maskapaia asing lah yang mendapatkan benefit dari program pariwisata kita.

Bila kita alihkan perhatian kita sejenak ke penerbangan domestik, capacity juga masih belum dapat mengimbangi permintaan kursi dari pelaku perjalanan masih ada beberapa dan mungkin lebih rute penerbangan yang belum terlayani dengan penerbangan langsung.

Jawabannya bisa diindikasikan dari jumlah passenger carried pada satu periode dimana passenger carried adalah jumlah penumpang yang diangkut baik domestik maupun internasional oleh maskapai maskapai yang terregistrasi di sebuah negara.adg

Semakin besar jumlah passenger carried maskapai kita semakin mendekatinya capacity mengakomodir permintaan kursi oleh pelaku perjalanan.

Namun jumlah passenger carried kita cenderung menurun dari tahun ke tahun, ini bisa terlihat pada statistics dari Worldbank dimana jumlah passenger carried kita pada tahun 2018 sebesar 115,154,101 kemudian turun menjadi 91,323,153 pada tahun 2019 kemudian merosot lagi menjadi 37,523,687.

Penurunan akibat Pandemi pada tahun 2020 terjadi pada semua negara namun bagaimana dengan penurunan sebelumnya (2018--2019) ?

Ini bisa diartikan capacity maskapai kita sudah mulai turun dari tahun 2019 yang dapat terlihat pada jumlah penunpang yang diangkut oleh maskapai yang terdaftar di Indonesia.

Kesimpulannya adalah meskipun data yang dijadikan dasar analisis ada kemungkinannya tidak akurat namun hasil analisis dari berbagai pihak sebaiknya dicermati dengan melihat keadaan yang sebenarnya berkembang.

Pada rute AMS ke DPS misalnya, maskapai KLM sudah menjawab hasil analisis berupa pembukaan rute penerbangan AMS ke DPS walaupun via SIN, sedangkan maskapai nasional kita belum menjawabnya.

Rute penerbangan AMS ke DPS dan PVG ke SIN hanya dua rute penerbangan yang hanya muncul ke permukaan dari banyak kemungkinan bisa dan mungkin sudah terjadi namun mungkin tidak dideteksi oleh maskapai maskapai kita.

Bali sebagai destinasi unggulan kita sebaiknya ditingkatkan pula dalam hal perluasan konektivitas udara nya, kita tidak bisa hanya mengandalkan turis dari Australia dan Asia dengan penerbangan langsung nya.

Hal yang sama juga sebaiknya dilakukan pada beberapa bandara internasional kita yang sangat erat kaitannya dengan pariwisata seperti Medan, Lombok, Manado, Labuan Bajo dan Sorong.

Pasar Eropa, Middle East dan Africa (EMEA) sebaiknya juga menjadi perhatian, efek kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali beberapa waktu yang lalu setidaknya memberikan gambaran akan potensi yang masih bisa digali.

Jika kita ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia maka ada baiknya pula peran maskapai kita dimaksimalkan untuk mengangkut sebanyak mungkin wisatawan asing, dengan catatan bahwa maskapai kita lah yang melakukan penerbangan tersebut, tidak melalui kerjasama dengan maskapai asing seperti melalui code sharing (aliansi maskapai).

Dan terakhir, ada baiknya pula bila ada pihak pihak di dalam negeri kita yang dapat memberikan data data serta melakukan analisis yang sama dilakukan oleh pihak pihak dari mancanegara yang bermanfaat bagi maskapai nasional kita dan juga pemerintah agar konektivitas udara kita baik domestik maupun internasional dapat dimaksimalkan.

Referensi :

  • data.worldbank.org/indicator/IS.AIR.PSGR?end=2020&locations=ID&start=1970&view=chart
  • partners.skyscanner.net/data/travel-insight-vision
  • wereldreizigers.nl/en/travel-news/skyscanner-tool-search-volumes-amsterdam-bali-direct/
  • ap1.co.id/en/information/news/detail/international-flight-to-i-gusti-ngurah-rai-airport-in-bali-increase
  • skift.com/wp-content/uploads/2016/07/UnderservedUncovered-Report.pdf
  • ibsplc.com/white-papers/general/indonesia-s-aviation-market-emerging-stronger-in-a-post-covid-world
  • register.gotowebinar.com/recording/viewRecording/1403079514620769037/2063281272136022800/andrew@simpleflying.com?registrantKey=1108984343597749004&type=ATTENDEEEMAILRECORDINGLINK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun