Maka tidak mengherankan jika lokasi motel biasanya tidak jauh dari jalan utama antar kota.
Perkembangannya kini beberapa jaringan hotel sudah menerapkan no frills ini, walau demikian diantara mereka menyediakan luas kamar berbeda beda namun untuk keperluan tambahan seperti perlengkapan mandi, saluran televisi non standar, wifi dan lainnya mereka memberlakukan biaya tambahan kepada tamu.
Para pengelola hotel dengan konsep ini biasanya hanya memiliki staf terbatas dan hanya bisa terlihat ketika membersihkan kamar ketika tamu keluar beraktivitas.
Konsep no frills hotel ini sepertinya lebih akan dilirik oleh kaum milineal yang pada konsep motel sama dengan pengendara dalam perjalanan jauh yang hanya membutuhkan tempat untuk tidur agar fresh kembali keesok harinya untuk melanjutkan kegiatan liburannya.
No Frill Holiday
Isitilah ini mengacu pada paket liburan yang ditawarkan kepada wisatawan oleh pihak penyedia layanan wisata.
Beberapa paket liburan memang memasukkan makan siang pada paket serta dengan representative nya, semua ini tidak tersedia pada paket liburan dengan konsep no frills ini.
Selain itu tidak ada pula layanan antar jemput dari dan ke hotel dan bandara.
Namun bagaimana dampak dari konsep no frills ini bagi destinasi wisata terutama para pelaku usaha parwisata ?
Sebenarnya ini justru membuka peluang bagi yang ingin membuka usaha di destinasi wisata dengan misalnya membuka kedai/warung makanan dan minuman dengan menu yang berbeda beda untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Lokasi yang berdekatan dengan.hotel yang mengusung konsep no frills akan menjadi salah satu keunggulan karena wisatawan tidak perlu menggunakan kendaraan.Keunggulan dalam hal citra rasa makanan tetap menjadi pertimbangan selain untuk membuat para tamu kembali lagi.
Warung atau toko serba ada (kelontong) juga bisa menyediakan kebutuhan dasar seperti sabun, shampoo, sikat.gigi dan berbagai snack dan minuman serta sebagai tambahan seperti menjual pulsa dan paket internet.