Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bagaimana Pesawat Dibuat?

4 Januari 2023   22:39 Diperbarui: 4 Januari 2023   23:10 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design awal Boeing B-747 (Credit : Boeing.com)

Kita sering melihat pesawat baik di bandara maupun dilangit serta mendengar atau membaca berita tentang akan adanya pesawat baru dari pabrikan pesawat, namun memakan cukup lama untuk kita melihat pesawat baru tersebut.

Mengapa pembuatan pesawat dapat memakan waktu yang lama ?.

Proses pembuatan pesawat terbang meliputi fase fase yang harus dilalui dimana setiap fase bisa memerlukan waktu yang tidak sebentar, oleh karenanya tidak mengherankan bila ada pesawat baru muncul setelah sekian tahun sejak proses awalnya dimulai.  

Mari kita sama sama mengeksplor nya.

Proses awal sebelum memasuki fase fase pembuatan pesawat, pabrikan pesawat umumnya akan set up program nya dahulu untuk mengindentifikasi pada keseluruhan proses, penamaan program bisa ditentukan berdasarkan project dari user nya seperti pihak militer maupun dari pihak pabrikan itu sendiri.

Contohnya adalah pesawat LM F-22 Raptor dari project ATF ( Advanced Tactical Fighter) serta Airbus A-380 dari project Airbus A-3XX yang kenudian menjadi program A-380.

Fase Pendesaian dan Perencanaan

Pada tahap ini jenis dan spesifikasi pesawat ditentunkan, pesawat apa yang kita akan buat, apakah pesawat jet penumpang atau pesawat tempur atau pesawat pada general aviation seperti misalnya pesawat pemadam kebakaran dan private jets.

Berbagai dasar dasar pembuatan pesawat ditentukan disini seperti bentuk dan ukuran pesawat serta berapa besar power (mesin) apa yang akan diperlukan.

Jika kita ingin membangun pesawat tempur, bagaimana desain sayap dapat mengangkut sebanyak mungkin persenjatan seperti peluru kendali, jika pesawat penumpang maka berapa kapasitas penumpang dan kargo nya.

Setelah desain selesai, kemudian desainer pesawat akan melakukan simulasi awal dengan menggunakan komputer dimana dapat dilakukan beberapa tes menggunakan software terhadap desain tersebut.

Setelah para desainer pesawat selesai tugasnya, mereka kemudian menyerahkan desain nya ke para engineer yang akan membawa desain menjadi kenyataan.

Engineer melakukan tugas tugas mereka seperti menentukan berapa berat dari masing masing komponen pesawat karena bila nanti semua komponen digabungkan dapat mempengaruhi total berat pesawat, dengan demikian para engineer dapat menentukan bahan (material) dari masing masing komponen tersebut.

Proses simulasi yang dilakukan di tahap pendesainan tadi sebenarnya juga merupakan proses yang dilakukan bersama dengan engineer untuk mempercepat prosss pendesainan dan perencanaan

Berbagai kendala pada proses tes terowongan angin misalnya, dapat membuat proses kembali ke meja pendesaian yang berarti pada desainer pesawat harus bekerja kembali.

Dari semua data yang dikumpulkan maka engineer dapat menentukan berapa lama proses yang diperlukan hingga pesawat selesai terbangun.

Fase ini bisa menghabiskan waktu 4-6 tahun sendiri sebuah kurun waktu yang tidak sebentar memang namun itulah waktu yang dibutuhkan fase ini.

Credit Foto : Boeingimages.com
Credit Foto : Boeingimages.com

Trivia Aviasi:
Tahukah bahwa desain awal pesawat Boeing B-747 adalah full double decker, tidak berbentuk 'the hump" atau punuk seperti sekarang?

Fase Konstruksi

Pesawat terdiri dari banyak komponen mulai dari komponen utama hingga komponen komponen elektronik dan lainnya.

Komponen utama pesawat adalah airframe yaitu struktur dasar pesawat yang meliputi fuselage (badan pesawat), sayap, empennage (bagian ekor pesawat), roda pesawat dan mesin.

Pada fase ini seluruh komponen masing masing  dibuat oleh para perusahaan yang telah ditunjuk, dan jika sudah selesai maka dikirim ke pabrik utama pembuatan pesawat untuk masuk ke proses perakitan atau assembly.

Sebagai informasi bahwa seluruh komponen pesawat tidak selamanya dari satu perusahaan ataupun satu kota, sehingga disini supply chain sangat memainkan peranan.

Pada fase ini, beberapa komponen utama perlu digabungkan melalui cara welding (las) dimana harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan --  jika di Amerika, standar dari National Aerospace and Defense Contractors Accreditation Program (Nadcap).

Fase Assembly atau Perakitan

Semua komponen yang telah selesai di fase konstruksi kemudian dirakit, seperti menggabungan badan pesawat, sayap, ekor, mesin dan roda pesawat hingga komponen electronik.

Setelah selesai dirakit maka pesawat dikeluarkan dari hangar perakitan yang kita kenal dengan istilah "aircraft rollout" dimana pesawat dipertunjukan secara publik.

Pada fase inilah dapat diketahui production rate dari pabrikan dalam menghasilkan pesawat selama satu periode.

Dengan selesainya fase perakitan, bukan berarti pesawat siap di percantik dengan warna dan kelengkapan kabinnya.

Langkah berikutnya adalah penerbangan perdana atau dikenal dengan First Flight atau Maiden Flight.

Satu hal yang perlu diketahui bahwa jika pesawat yang dibuat adalah pesawat dengan desain yang benar benar baru maka pesawat yang awal dibuat adalah berupa prototype bukan pesawat produksi untuk di jual.

Prototype ini akan digunakan untuk melakukan serangkaian tes terhadap performance pesawat baik dari sisi mekanis nya maupun struktural nya.

Serangkaian tes ini akan menempatkan pesawat dalam beberapa skenario terburuk misalnya cuaca buruk, mendarat di landasan tergenang air hingga keadaan stall di udara dan terbang melintasi samudera.

Tujuannya adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi desain pesawat tersebut, bagaimana mesin dan komponen elektronik lainnya berfungsi serta seberapa kuat struktur pesawat dapat menghadapi segala kondisi penerbangan.

Jika menggunakan kata sehari hari maka bisa dikatakan prototype di "ubek ubek" dalam artian positif yaitu untuk memastikan bahwa pesawat yang akan diproduksi dapat memberikan tingkat keselanatan yang tinggi.

Setelah seluruh rangkaian tes selesai maka otoritas penerbangan sipil sebagai badan yang mengeluarkan sertifikat kelaikan udara akan menentukan lulus tidaknya prototype ini pada proses sertifikasi tersebut, namun biasanya selama rangkaian tes tersebut berjalan lancar tanpa ada gangguan yang signifikan maka sertifikat akan diterbitkan.

Setelah itu maka pabrikan bisa memulai untuk memproses semua pemesanan dari para maskapai dengan mempercantik pesawat dengan cat dan corak luar dan dalam sssuai dengan permintaan.

Ketika maskapai yang pertama menerbangkan pesawat maka saat itulah pesawat di perkenalkan atau "Introduction".

Setiap pesawat yang diproduksi kemudian diberikan penanda berupa manufacture serial number atau disingkat "MSN" berdasarkan urutan pada fase konstruksi dan perakitan.

Referensi :

  • skytough.com/post/how-planes-are-built
  • oxfordsaudia.com/en/blog/aircraft-construction-how-are-airplanes-made/
  • boomsupersonic.com/flyby/post/what-is-an-aircraft-rollout

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun