Sehingga bila terjadi adanya peningkatan permukaan laut atau ombak besar dan tsunami maka genangan air di area bandara menjadi tak terhindarkan.
Badai Jedi yang terjadi pada bulan September 2018 telah mengakibatkan air laut menggenangi bandara internasional Osaka (KIX) yang dibangun di pulau buatan di Jepang tersebut.
Dampak dari badai ini tidak hanya melumpuhkan operasional bandara saja tetapi juga pada lebih dari 3,000 penumpang yang terjebak di pulau buatan tersebut setelah kapal tanker menabrak jembatan yang merupakan satu satunya penghubung bandara dengan daratan utama.
Pembangunan drainase di bandara terutama pada landasan pacu serta area area dimana pesawat melakukan pergerakan dapat mengatasi genangan air dalam waktu yang tidak lama.
Bagi kawasan yang memang sudah tidak ada lagi lahan untuk membangun bandara, memang pilihannya adalah reklamasi atau membangun bandara apung baik mencakup semua fasilitas  maupun sebagian (terminal, apron, taxiway dan landasan pacu).
Akan tetapi keduanya memiliki kerentanan yang tinggi terhadap segala kejadian cuaca terutama banjir yang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan periode waktu yang tidak biasa.
Referensi :
- metoffice.gov.uk/weather/learn-about/weather/types-of-weather/clouds/low-level-clouds/cumulonimbus
- weforum.org/agenda/2018/10/japan-s-flooded-airport-demonstrates-the-threat-from-rising-seas/
- weather.gov/bmx/outreach_microbursts
- en.m.wikipedia.org/wiki/Stand_guidance_system
- https://www.skybrary.aero/articles/low-level-wind-shear-alert-system-llwas
- en.m.wikipedia.org/wiki/Airborne_wind_shear_detection_and_alert_system
- safetyfirst.airbus.com/wind-shear-an-invisible-enemy-to-pilots/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI