Mereka telah berhasil mewujudkan itu semua.
Baik pengguna dan pesawat adalah keluarga besar dunia penerbangan yang baik didarat maupun diudara berkumpul bersama dan membangun dunia penerbangan menjadi semakin besar dari masa ke masa.
Baik dibandara maupun di destinasi wisata, kita adakalanya mendengar percakapan orang lain dengan bahasa asal negara/daerah mereka, tidak ada pelarangan atas hal tersebut.
Perusahaan ataupun maskapai pun boleh membangun outlet outlet retail dan lounge di bandara.
Pada dunia pariwisata baik itu pada pelaku pariwisata maupun pelaku wisatanya juga tidak ada pembedaan dan pembatasan.
Siapapun bisa membangun fasilitas yang mendukung kegiatan pariwisata di sebuah destinasi wisata selama mengikuti aturan dan hukum yang berlaku, sedangkan para pelaku wisata bisa berkumpul di satu destinasi dalam jumlah banyak di satu periode waktu, makan di restoran yang sama, menginap di penginapan yang sama.
Jenis wisata pun ada yang mengkhususkan untuk perjalanan religi serta ada pula yang ramah pada segala kebutuhan rohani bagi wisatawannya walaupun adanya perbedaan keyakinan.
Akan tetapi baik dunia aviasi dan pariwisata terdapat pula yang nakal dan merusak citra kedua dunia tersebut.
Dunia penerbangan dan pariwisata juga tidak menyukai keadaan keadaan yang dapat membahayakan penggunanya seperti perang dan keadaan politik yang dinilai dapat membawa dampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan ataupun wisatawan, maka kegiatan aviasi dan pariwisata dapat tersendat.
Dunia aviasi dan pariwisata tidak menjadikan komunitasnya menjadi kelompok ataupun golongan namun justru dunia yang membuat semua orang dari berbagai latarbelakang dapat mengunjungi ke segala penjuru dunia baik untuk bisnis, liburan, sosial dan bahkan untuk melakukan perjalanan ibadah.
Dari semua hal tersebut maka sebenarnya apa yang berlaku di dunia aviasi dan pariwisata terdapat pula di dunia yang kita jalani sehari hari.