Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar tentang Toleransi di Dunia Aviasi dan Pariwisata

21 Desember 2022   06:33 Diperbarui: 22 Desember 2022   20:32 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keberagaman (foto: pixabay.com)

Dalam dunia aviasi tidak ada pembedaan, pelarangan dan pembatasan baik kepada penggunanya maupun kepada pesawat dan maskapai dalam menjalankan operasionalnya, begitu pula pada dunia pariwisata.

Ketika kita berada di bandara, semua orang yang kita lihat dan temui tersebut berasal dari segala latarbelakang, dan tidak ada penyaringan atapun pembatasan.dan  pelarangan akan kehadiran mereka, dan  bahkan ketika kita di bandara internasional di negara manapun, keadaan semua itu masih sama, berlaku sama bagi semua.

Begitu pula selama penerbangan,, walau kebanyakan waktu tidak ada interaksi sesama penumpang, keadaan didalam kabin tentram dan tidak gaduh, bila ada kegaduhan pun, sang kapten pilot tak akan segan segan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu.

Ketidakadaan interaksi antar penumpang dapat diartikan sebagai penghargaan atas masing masing privasi, namun demikian bila ada seseorang membuka percakapan, interaksi pun dapat terjadi tanpa melihat masing masing latarbelakang.

Kita pun dapat melakukan kegiatan beribadah didalam pesawat tanpa gangguan, bahkan beberapa maskapai menyediakan bacaan bacaan doa, tidak hanya dari satu agama saja tetapi lebih dari satu.

Dunia penerbangan memang tidak melihat semua itu, hanya ada satu istilah yang mempresentasikan semua orang dari segala latarbelakang tersebut, yaitu pengguna yang menjadi keluarga besar dunia penerbangan itu sendiri.

Baik itu dua sejoli yang sedang jatuh cinta maupun sedang diam diaman, orang yang sedang.gembira maupun yang sedang dalam.bad mood, semua diperlakukan sama.

Pesawat pun juga tidak disaring dan dibatasin dan bahkan tidak dilarang bila ingin membuka rute penerbangan dan juga membangun fasilitas di sebuah bandara di negara lain, semua pesawat dari maskapai asal berbagai bangsa diperbolehkan membuka rute penerbangan dan membangun fasilitas, hanya saja ada urusan administratif yang perlu diurus seperti airport slots.

Hal ini karena adanya kesepakatan semua negara yang tergabung dalam Chicago Convention yang dalam pertemuannya pada tahun 1948 melahirkan banyak kesepakatan, salah satunya adalah 9 Freedoms of Air dimana lalu lintas antar bangsa dimungkinkan sejak itu.

Para utusan negara tersebut berkumpul untuk membangun sebuah dunia yang dapat membawa kegembiraan kepada seluruh penduduknya dengan rasa nyaman dan dengan standarisasi pada keamanan dan keselamatan bagi semua.

Mereka telah berhasil mewujudkan itu semua.

Baik pengguna dan pesawat adalah keluarga besar dunia penerbangan yang baik didarat maupun diudara berkumpul bersama dan membangun dunia penerbangan menjadi semakin besar dari masa ke masa.

Baik dibandara maupun di destinasi wisata, kita adakalanya mendengar percakapan orang lain dengan bahasa asal negara/daerah mereka, tidak ada pelarangan atas hal tersebut.

Perusahaan ataupun maskapai pun boleh membangun outlet outlet retail dan lounge di bandara.

Pada dunia pariwisata baik itu pada pelaku pariwisata maupun pelaku wisatanya juga tidak ada pembedaan dan pembatasan.

Siapapun bisa membangun fasilitas yang mendukung kegiatan pariwisata di sebuah destinasi wisata selama mengikuti aturan dan hukum yang berlaku, sedangkan para pelaku wisata bisa berkumpul di satu destinasi dalam jumlah banyak di satu periode waktu, makan di restoran yang sama, menginap di penginapan yang sama.

Jenis wisata pun ada yang mengkhususkan untuk perjalanan religi serta ada pula yang ramah pada segala kebutuhan rohani bagi wisatawannya walaupun adanya perbedaan keyakinan.

Akan tetapi baik dunia aviasi dan pariwisata terdapat pula yang nakal dan merusak citra kedua dunia tersebut.

Dunia penerbangan dan pariwisata juga tidak menyukai keadaan keadaan yang dapat membahayakan penggunanya seperti perang dan keadaan politik yang dinilai dapat membawa dampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan ataupun wisatawan, maka kegiatan aviasi dan pariwisata dapat tersendat.

Dunia aviasi dan pariwisata tidak menjadikan komunitasnya menjadi kelompok ataupun golongan namun justru dunia yang membuat semua orang dari berbagai latarbelakang dapat mengunjungi ke segala penjuru dunia baik untuk bisnis, liburan, sosial dan bahkan untuk melakukan perjalanan ibadah.

Dari semua hal tersebut maka sebenarnya apa yang berlaku di dunia aviasi dan pariwisata terdapat pula di dunia yang kita jalani sehari hari.

Jikapun berbeda seperti dengan membatasi, melarang dan menyaring, maka hal tersebut bisa jadi dilakukan atas dasar masih belum penuhnya pemahaman akan makna dari perbedaan.

Salam Aviator dan Aviatrix serta Wisatawan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun