Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kecelakaan dan Kisah Panjang Pesawat Air France AF447

20 Desember 2022   14:56 Diperbarui: 20 Desember 2022   15:05 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun pitot tubes bukanlah satu satunya faktor yang menyebabkan kecelakaan ini, ada beberapa lainnya yang disebutkan pada hasil akhir investigasi.

Keadaan cuaca menjadi faktor juga karena lokasi kecelakaan merupakan kawasan dengan yang disebut sebagai Intertropical Convergence Zone yaitu kawasan dimana angin timur laut dan tenggara bertemu dan melingkar bentuknya di kathulistiwa. 

Pada tanggal 30 Nopember ditahun yang sama, pesawat Airbus A-330 203 milik Air France dengan nomor penerbangan AF 445 (Air France menggantinya dari AF 447 setelah kecelakaan) melakukan distress call mayday di lokasi yang sama dengan AF 447 karena adanya turbelensi namun pesawat berhasil melanjutkan penerbangannya dan mendarat di Paris CDG dengan selamat.

Investigasi Kriminal dan Teknis

Sejak kecelakaan, pihak otoritas Perancis melakukan dua jenis investigasi yaitu investigasi yang mengarah kepada teknis yang sesuai dengan pasal 13 pada Konvensi Chicago serta investigasi kriminal karena adanya indikasi kejahatan yang dalam kasus ini mengarah pada pembunuhan tidak berencana (manslaughter).

Investigasi kriminal ini kemudian dihentikan pada Juli 2019 terhadap tuduhan ke Airbus dan pada September 2019 terhadap Air France, namun pihak jaksa penuntut di Paris meminta pihak Airbus dan Air France untuk diadili di pengadilan.

Pada tanggal 10 Oktober 2022 proses pengadilan pun dimulai dan pada tanggal 7 Desember 2022 yang lalu prosecutor atau jaksa mengatakan bahwa mereka tidak dapat membuktikan kedua perusahaan tersebut bersalah dalam kasus manslaughter ini dan oleh karena itu kedua perusahaan dibebaskan dari segala tuduhan.

Sedangkan pengacara dari Airbus menyalahkan sepenuhnya pada pilot pesawat AF447, dilain sisi pihak Air France mengatakan bahwa sebab kecelakaan yang sebenarnya tidak akan diketahui sebenarnya.

Proses pengadilan pun belum usai dimana hasilnya baru akan diumumkan pada April 2023, namun demikian bila memang keputusannya menyatakan kedua perusahaan bersalah sekalipun, denda yang mereka harus tanggung adalah sebesar Euro.225,000 atau sekitar USD 219,000 yang menurut abcnews jumlah ini hanyalah sebagain kecil dari pendapatan kedua perusahaan.

Kesimpulannya adalah kecekaan pesawat membutuhkan investigasi yang juga membutuhkan sebanyak mungkin data dan informasi tak terkecuali black box yang menjadi kunci dari terbukanya segala kemungkinan dari penyebab kecelakaan tersebut.

Namun pesawat tidak hanya merupakan kesatuan dari sistem saja tetapi juga kesatuan vendor dengan bagian bagian yang menempel di pesawat tersebut yang diproduksi oleh berbagai vendor dimana masing masing bagian saling berhubungan erat dalam pengoperasian pesawat termasuk juga bagaimana pilot akan mengambil tindakan berdasarkan indikasi ataupun signal dan alarm dari masing masing bagian dari pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun