Badan Kesehatan Dunia atau WHO sebenarnya sudah mengeluarkan rekomendasi mengenai tingkat kebisingan pada bayi dan anak terhadap segala lingkungan, benda dan aktivitas.
Namun pressure equalization bukanlah satu satu penyebab balita menangis, masih ada beberapa penyebab lainnya.
Dikutip dari livescience, Dr.Simon Braer seorang ahli THT mengatakan bahwa penyebab balita menangis di pesawat adalah ada rasa tidak nyaman, lapar, keletihan, kebosanan, kesakitan dan kemarahan pada balita, akan tetapi pressure equalization menjadi penyebab utama pada umumnya.
Untuk anak anak yang sudah cukup memahami akan segala disekitarnya, ada baiknya untuk memberikan gambaran dari seluruh proses perjalanan udara dengan pesawat saat baru pertama melakukannya.
Pemahaman mulai dari di bandara seperti proses check in, menunggu di ruang tunggu, boarding hingga selama penerbangan dengan langkah dan antisipasi yang harus dilakukan termasuk pada saat pressure equalization akan sangat berguna bagi anak yang sudah cukup memahami hal hal disekitarnya.
Selain itu karena mereka sudah cukup besar maka mereka dapat melakukan banyak menelan, menguap pada proses pressure equalization ini.
Dengan mendapatkan gambaran ini maka si kecil tidak kaget dan bingung dengan apa yang terjadi dan sebagai akibatnya dapat stress dan juga menangis sebagai cara mereka mengeskpresikan apa yang mereka alami dan rasakan.
Referensi:
- aerosavvy.com/aircraft-pressurization/
- executiveflyers.com/why-do-babies-cry-on-airplanes
- decibelpro.app/blog/safe-decibel-levels-for-babies/
- executiveflyers.com/do-babies-need-ear-muffs-for-flying/
- cdc.gov/niosh/topics/aircrew/noise.html
- livescience.com/64714-why-babies-cry-on-airplanes.html
- sciencing.com/decibel-level-jet-plane-5375252.html
- academic.oup.com/pch/article/12/1/45/2639093
- en.m.wikipedia.org/wiki/Valsalva_maneuver
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI