Pada suatu titik (waypoint) kita merasa sudah tidak bisa mempertahankan pesawat tetap diudara maka daratkan pesawat kita dan menggantinya dengan tipe pesawat yang lebih kecil ukurannya, dalam artian menyederhanakan kehidupan walau mungkin itu juga bisa berarti taraf kehidupan kita menurun.
Kita juga bisa tetap menggunakan pesawat yang sama asalkan jenis bahan bakar nya diganti dengan yang lebih irit, bahan bakar dalam ilustrasi ini adalah pola hidup kita -- jika kita konsumtif maka bisa dikurangi dan jika perlu ditiadakan.
Ilustrasi tersebut hanya dari sisi kehidupan sehari hari, dan jika ada yang memang dapat berlibur karena thrust nya bertambah maka efek  dari kenaikkan BBM masih akan dirasakan saat berada di destinasi wisata.
Beberapa hal yang akan berdampak adalah transportasi baik bila kita menyewa maupun yang sudah termasuk dalam paket wisata yang ditawarkan oleh agen tur kita.
Kemudian bila kita ingin menyeberang ke pulau pulau dengan kapal maka harga sewa ataupun tiketnya akan juga mengalami kenaikkan pastinya.
Ketika saatnya liburan usai maka kita akan kembali berada di pesawat atau kembali ke kehidupan sehari hari yang tetap mengharuskan sang pilot untuk tetap menerbangkan pesawatnya dengan penumpang dan kargonya.
Sedangkan dampaknyan pada pelaku wisata seperti pihak hotel dan restoran mungkin mereka tidak melakukan hal yang sama, namun jika mereka juga melakukan yang sama mungkin peningkatannya tidak sebesar pada  transportasi.
Pihak pengelola pastinya akan melakukan berbagai cara untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamunya, selain itu BBM bukan biaya tetap terbesar mereka seperti pada transportasi.
Dimana keberadaan Pemegang Kekuasaan Kebijakan dalan ilustrasi ini ?
Jawabannya adalah ruang udaranya dimana pesawat kita mengakasa, sedangkan kebijakan mereka adalah cuaca yang adakalanya berupa langit biru tetapi juga adakalanya langit gelap dan turbulensi ataupun headwind (angin dari depan).
Mengendalikan dan mengontrol ruang udara memang tidak mudah dengan semakin banyaknya ruang udara yang terisi oleh pesawat pesawat (penduduk) serta ditambah dengan tantangan lainnya seperti perubahan iklim yang bisa mempengaruhi ruang udara seperti topan badai (perekonomian dunia) dan ancaman pada ruang udara seperti pelanggaran  pelanggaran pada nvigasi udara dan batas wilayah (kriminal dan korupsi), belum lagi bila ada hal lainnya seperti keadaan dimana tertutupnya pandangan pada ruang udara (bencana alam).