Perkembangan teknologi menciptakan dunia baru tak berbentuk bernama dunia maya, walau beda dengan dunia nyata (offline) tetapi segala aspsk kehidupan yang ada pada dunia nyata juga ada di dunia maya dimana salah satu aspek tersebut adalah kejahatan.
Infrastruktur pada dunia nyata yang berupa gedung, jembatan, waduk, jalan raya dan lainnya melambangkan kemajuan perekonomian suatu bangsa.
Akan tetapi dalam peperangan komvensional infrastruktur berupa instalasi militer, depo bahan bakar serta beberapa infrastruktur lain seperti jembatan bisa menjadi target penyeangan sebagai usaha dari satu pihak untuk melemahkan kekuatan lawan serta memotong jalur logistik.
Dalam dunia maya infrastruktur adalah berupa sistem jaringan yang dapat mengatur operasional semua jenis kegiatan manusia seperti bandara, lalu lintas jalan, kereta api, perbankan, bursa saham serta instutusi institusi pemerintahan yang vital seperti intelijen, pertahanan, hukum, dan lainnya.
Infrastruktur pada dunia maya tidak saja berupa sistem jaringan saja tetapi juga bisa merupakan penyimpanan data data dan informasi yang bersifat rahasia dan strategis.
Bila sebuah sistem atau jaringan pada infrastruktu di dunia maya dapat dikuasai oleh pihak lain maka sama saja dengan penguasaan wilayah pada dunia nyata.
Akibatnya terjadi kelumpuhan berbagai kegiatan seperti pelayanan publik dan obyek vital negara yang bisa berupa sistem pertahanan pada lingkar satu pada pemerintahan.
Segala sektor dan industri seperti keuangan, komunikasi dan bahkan kita sebagai perorangan dapat menjadi target dari serangan siber karena semua ini berada pada ruang siber.
Bila diilustrasikan pada bandara maka cyberspace warfare dapat berakibat pihak lain mengontrol pergerakan pesawat baik di udara maupun didarat karena menguasai sistem jaringan navigasi udara dan komunikiasi.