Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Pesawat F-22 yang Tidak Boleh Diekspor

2 September 2022   21:20 Diperbarui: 3 September 2022   07:58 3694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya untuk tujuan keunggulan di udara atau air superiority, AU Amerika kini memiliki F-15 dan F-22 sedangkan untuk pesawat multi peran mereka memiliki F-16 dan F-35.

Pesawat F-22 Tidak Diproduksi Lagi

Produksi pesawat ini dihentikan pada bulan Desember 2011 berdasarkan keputusan Kongres Amerika pada tahun 2009 sehingga pesawat ini hanya diproduksi sebanyak 186 unit +1 prototipe.

Selain itu pula pihak AU Amerika juga telah memutuskan untuk mempensiunkan dini pesawat F-22 ini mulai tahun depan, namun mendapat pertentangan dari Komgres Amerika yang menyarankan untuk mempertahankannya dalam jumlah minimum dan menekankan pada upgrade.

Namun sepertinya AU Amerika tetap pada pendiriannya dan akan mempensiunkan F-22 dari inventory mereka dan mengisinya dengan F-15 Eagle II sambil menunggu kehadiran pesawat tempur generasi keenam pada tahun 2030 nanti yang merupakan hasil program Next Generation Air Dominance  (NGAD).

Pihak AU Amerika ingin membangun pesawat tempur yang merupakan kombinasi dari F-16 sebagai pesawat multi peran dengan F-15 sebagai pesawat superioritas udara, entah bagaimana mereka akan melakukan itu dengan melihat langkah yang ditempuh oleh AU Amerika sejak lahirnya F-15 dan F-16 dengan menghilangkan beberapa jenis pesawat seperti pesawat pembom ringan B-26 dengan memindahkan peran pemboman ringan ke pesawat F-16.

Banyak pihak yang mengatakan pesawat ini sia sia dan menghabiskan dana pajak mulai dari riset hingga biaya operasionalnya, walaupun kedengarannya benar namun pesawat ini terbukti sebagai pesawat yang didesain untuk air superiorty walaupun belum banyak terjun ke peperangan sesungguhnya.

Walau pembuktian hanya pada fakta yang menunjukan tidak ada pesawat tempur yang dapat menyangi pesawat ini setidaknya sampai kemunculan Shenyang J-20 China di tahun 2017 serta J-30 yang diklaim sebagai pesawat tempur generasi kelima namun masih dalam tahap pengembangan.

Referensi :

Satu Dua Tiga Empat Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun