Analisis dan pengkajian mereka berdasarkan pengalaman mereka dalam keterlibatan peperangan di masa lalu menjadikan mereka mengkonversikan kelemahan menjadi keunggulan yang terlihat pada beberapa kekuatan militer mereka.
Hal ini yang mungkin dapat menjelaskan mengapa mereka tidak lagi memiliki pesawat tactical bomber.seperti dahulu dan hanya memiliki strategic bomber seperti B-52, B-2 dan B-1 mereka.
Sebuah negara membutukan industri pertahanan dimana keberadaannya sama vitalnya dengan peralatan dan perlengkapan militer itu, dan jika dilihat dari sisi produk tempur maka memang ada beberapa kondisi dan keadaan yang harus mentaati segala batasan batasan pada perjanjian dengan pihak pemerintah.
Keberadaannya industri pertahanan bagi pihak militer dan pemerintah sama sama bersifat strategis baik dilihat dari sisi strategisnya maupun dari sisi ekonominya.
Bagaimana dengan Indonesia ? dengan melihat kekuatan militer dan luas wilayah Indonesia maka memang diperlukan industri pertahanan yang tidak hanya dapat melengkapi kekuatan mereka dengan peralatan dan perlengkapan militer yang canggih canggih saja tetapi utamanya yang benar benar sesuai dengan kondisi dan keadaan di lapangan baik itu daerah operasi maupun medan pertempuran.
Industri pertahanan kita masih menyediakan ruang luas kepada investor sedangkan pihak militer kita membutuhkan mitra strategis.
Bagaimana ada yang tertarik terjun ke industri pertahanan ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H