Ada sebuah game komputer yang bernama Superpower 2 dimana kita bisa menjadi pemimpin negara, mengelola anggaran belanja, membangun kekuatan militer dan bahkan merebut kekuasaan negara lain.
Pada menu ekonomi terdapat beberapa pos anggaran dimana dua dari pos pos tersebut adalah infrastructure dan telecommunication, menariknya bila kedua pos ini di maksimumkan maka tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meroket tetapi juga kesehatan ekonomi negara menjadi kuat walau dengan tingkat inflasi lebih dari 7%.
Namun apakah game ini mempresentasikan keadaan yang sebenarnya ?
Infrastruktur menurut Wikipedia adalah sekumpulan fasilitas dan sistem yang dapat mendukung perekonomian sebuah daerah. Infrastruktur pada transportasi, utilitas, produksi barang, pendidikan, bisnis dan  lainnya merupakan komponen fisik pembangunan.
Dengan definisi tersebut maka transportasi sebagai bagian dari infrastruktur juga memainkan peranan penting dalam perekonomian termasuk menekan tingkat pengagguran dengan pembukaan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya dapat menekan tingkat kemiskinan.
Apa itu transportasi ?
Transportasi adalah proses pergerakan manusia dan barang dari satu tiik (orign) ke titik lain (destination) dengan menggunakan alat (kendaraan) yang disesuaikan dengan moda transportasinya yaitu air, darat dan udara.
Infrastruktur transportasi akan meliputi pelabuhan laut, bandara, terminal, stasiun, jalanan, jembatan dan lainnya yang dapat membuat pergerakan manusia dan barang dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan  seperti mobil, kapal laut, pesawat, sepeda dan motor.
Namun jika kita dalami lagi terdapat dua jenis transportasi di darat yang masih kita lihat dalam kehidupan sehari hari yaitu transportasi yang ditenagai oleh manusia (human-powered) dan hewan (animal-powered).
Kita sering melihat orang yang menggunakan tenaganya untuk menangkat bawaannya seperti kayu dan memindahkannya dari satu titik ke titik lannya, kita juga masih melihat dokar dengan menggunakan kuda sebagai tenaga pendorongnya untuk mengangkut orang dan barang.
Sehingga berjalan kaki dan hewan juga merupakan bagian dari proses pergerakan atau transportasi secara keseluruhan.
Transportasi dapat terjadi di berbagai lokasi tak terkecuali perkotaan (urban transportation) dimana dalam hal ini merupakan lokasi yang paling kompleks dan rumit, karena perkotaan tidak bisa dilihat hanya sebagai pusat hunian saja tetapi juga bisnis, distribusi dan konsumsi dimana masing masing  juga membutuhkan transportasi, selain dari ruang yang tersedia dan jumlah pendudukÂ
Transportasi membutuhkan ruang (space) baik pada prasarana dan sarananya sehingga ketika sebuah kota sudah terisi oleh kawasan kawasan hunian, bisnis dan leisure serta lainnya maka ruang untuk transportasi menjadi terbatas, keadaan ini yang dialami oleh kebanyakan kota didunia termasuk kota kota di Indonesia.
Sebagai jalan keluarnya adalah jalan dan rel layang (elevated) namun seiring dengan berjalannya waktu pula tantangan baru akan dihadapi di masa masa mendatang.
Namun sebaliknya ketika transportasi menggunakan banyak space, salah satu dampaknya adalah kota akan kehilangan space untuk membangun fasilitas lainnya termasuk ruang publik seperti taman.
Badan Persatuan Bangsa Bangsa memprediksi bahwa pada tahun 2050 sekitar 68% dari penduduk dunia akan tinggal di perkotaan yang akan menjadikan town sebagai city, merubah city menjadi megacity dan seterusnya.
Pergeseran penduduk ke perkotaan akan menimbulkan berbagai masalah dan salah satunya adalah transportasi karena adanya mobilitas sebagai kebutuhan para penduduk perkotaan (urban mobility).
Keterlambatan dalam mengantisipasi pergesaran ini akan menimbulkan biaya yang sering terabaikan yaitu opportunity cost dimana biaya yang dikeluarkan dimasa mendatang akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan saat ini untuk membangunnya karena adanya inflasi, jika kita bisa membangunnya sekarang maka selisih biaya tersebut dapat dgunakan untuk membangun fasilitas lainnya.
Namun pada umumnya masalah transportasi yang dihadapi perkotaan adalah :
1.Kepadatan trafik
2. Kekurangan transportasi publik
3. Tempat parkir kendaraan.
Kepadatan trafik akan membawa dampak pada waktu tempuh penggunanya yang berarti terjadi gangguan pada mobilitasnya dan begitu pula dampak serupa dialami pada proses pendistribusian barang yang juga menjadi kebutuhan penduduk di kota tersebut.
Gangguan mobilitas yang sangat sederhana dan sering kita temui dan bahkan alami adalah pada penggunaan transportasi intermodal, sebagai contoh orang yang akan menuju ke stasiun kereta api atau bandara dengan menggunakan bis umum atau taksi akan membutuhkan waktu tempuh lebih lama.
Keadaan ini juga dapat lebih parah ketika tidak adanya integrasi pada transportasi intermodal sehingga tidak hanya waktu yang harus ditanggung oleh penggunanya tetapi juga biaya yang lebih.
Hal ini mungkin tidak akan terjadi pada transportasi multi-modal dimana diterapkan sistem satu harga untuk moda transportasi yang tersedia dalam jaringan transportasi di kota tersebut akan tetapi sulit diterapkan ketika ada kepentingan dan ego sektoral dari masing masing moda transportasi serta kebijakan dan peraturan yang menjadi payung hukum mereka.
Jika dilihat dari perjalanan waktu, transportasi pada perkotaan cenderung menjadi sebagai jawaban ketimbang antisipasi dengan berbagai macam penyebabnya, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi memang menjadi trigger atau pemicu akan tetapi terkadang terlambat untuk diantisipasi.
Salah satu contoh perkembangan yang terjadi adalah pembangunan di pinggiran kota (suburb), kawasan pusat bisnis (CBD) serta peningkatan kegiatan pembangunan di daerah daerah tetangga dimana para penduduknya ada yang melakukan aktivitas di kota utama dan begitu sebaliknya.
Ada satu hal yang kita harus pahami pada transportasi di perkotaan yaitu penggunaan transportasi dari masing masing pengguna nya serta dengan melihat fakta bahwa kota adalah kawasan hunian, bisnis, distribusi dan konsumsi, sehingga penggunaan transportasi di pekotaan bisa dikelompokan menjadi tiga yaitu untuk :
1. Komuter yaitu home-workplace-home
2. Leisure yaitu shopping dan rekreasi
3. Logistik yaitu distribusi dan konsumsi
Pada perkembangannya, kini dunia sedang mempersiapkan sebuah sistem transportasi perkotaan untuk mengantisipasi segala masalah dan tantangan yang akan dihadapi oleh kota kota besar dunia yaitu Urban Air Mobility.
Pada sistem ini moda transportasi nya adalah udara dengan menggunakan drone dan variannya untuk mengangkut orang dan barang, namun sistem ini masih memerlukan beberapa pengkajian termasuk dalam hal penggunaan ruang udara (airspace).
Membangun sistem transportasi di kota kota yang sudah terbangun akan menjadi lebih sulit dilakukan daripada membangun kota dari awal pada lahan kosong.
Untuk itu jika kita ingin membangun kota ataupun ibukota, jadikan transportasi sebagai bagian dari rencana karena transportasi adalah salah satu roda penggerak perekonomian.
Infrastruktur adalah penggerak roda perekonomian dan pertumbuhannya namun begitu pula orang yang dalam menjalankan, jika roda kegiatan orang melamban maka roda pembangunan dapat pula melamban, untuk itu mobilitas menuntut adanya transportasi yang selalu dapat memenuhi mobilitas para penggunanya serta menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, tidak hanya dalam bentuk fisik dan alat nya melainkan juga sistem nya.
Â
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H