3. Tempat parkir kendaraan.
Kepadatan trafik akan membawa dampak pada waktu tempuh penggunanya yang berarti terjadi gangguan pada mobilitasnya dan begitu pula dampak serupa dialami pada proses pendistribusian barang yang juga menjadi kebutuhan penduduk di kota tersebut.
Gangguan mobilitas yang sangat sederhana dan sering kita temui dan bahkan alami adalah pada penggunaan transportasi intermodal, sebagai contoh orang yang akan menuju ke stasiun kereta api atau bandara dengan menggunakan bis umum atau taksi akan membutuhkan waktu tempuh lebih lama.
Keadaan ini juga dapat lebih parah ketika tidak adanya integrasi pada transportasi intermodal sehingga tidak hanya waktu yang harus ditanggung oleh penggunanya tetapi juga biaya yang lebih.
Hal ini mungkin tidak akan terjadi pada transportasi multi-modal dimana diterapkan sistem satu harga untuk moda transportasi yang tersedia dalam jaringan transportasi di kota tersebut akan tetapi sulit diterapkan ketika ada kepentingan dan ego sektoral dari masing masing moda transportasi serta kebijakan dan peraturan yang menjadi payung hukum mereka.
Jika dilihat dari perjalanan waktu, transportasi pada perkotaan cenderung menjadi sebagai jawaban ketimbang antisipasi dengan berbagai macam penyebabnya, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi memang menjadi trigger atau pemicu akan tetapi terkadang terlambat untuk diantisipasi.
Salah satu contoh perkembangan yang terjadi adalah pembangunan di pinggiran kota (suburb), kawasan pusat bisnis (CBD) serta peningkatan kegiatan pembangunan di daerah daerah tetangga dimana para penduduknya ada yang melakukan aktivitas di kota utama dan begitu sebaliknya.
Ada satu hal yang kita harus pahami pada transportasi di perkotaan yaitu penggunaan transportasi dari masing masing pengguna nya serta dengan melihat fakta bahwa kota adalah kawasan hunian, bisnis, distribusi dan konsumsi, sehingga penggunaan transportasi di pekotaan bisa dikelompokan menjadi tiga yaitu untuk :
1. Komuter yaitu home-workplace-home
2. Leisure yaitu shopping dan rekreasi
3. Logistik yaitu distribusi dan konsumsi