Negara adiidaya Amerika memiliki banyak kepentingan di beberapa kawasan dunia, selain itu perjanjian perjanjian yang berupa aliansi militer membuat Amerka menempatkan personnel dan arsenal militernnya di kawasan kawasan di dunia.
Salah satu kawasan tersebut adalah kawasan Indo Pacific yang dalam struktur militer Amerika merupakan tanggung jawab dari Komando bernama United States Indo-Pacific Command, Â cakupan diimulai dari pesisir barat Amerika termasuk Alaska hingga pesisir timur benua Asia dan mempresentasikan sekitar 52% dari total luas bumi ini sehingga menjadikan komando utama ini paling luas dan berat dari komando utama lain yang berada diluar Amerika.
Komando United States Indo-Pacific Command ini bermarkas di Camp H.M Smith di pulau Oahu Hawaii serta membawahi beberapan komando dan satuan dari Angkatan Laut, Udara dan Marinir Amerika.
Pada kekuatan udara, Komando utama ini membawahi komando utama di struktur Angkatan Udara Amerika yaitu Pacific Air Force (PACAF) yang bermarkas di Joint Base Pearl Harbor--Hickam di pulau Oahu Hawaii, pangkalan ini sebelumnya bernama Hickam Air Force Base namun menjadi pangkalan gabungan AL dan AU Amerika pada tahun 2010.
Salah satu kekuatan udara pada komando utama militer Amerika ini adalah Pacific Air Force yang merupakan satu dari dua komando utama dari Angkatan Udara Amerika yang ditempatkan di luar Amerika, komando satunya membawahi kawasan Eropa dan Afrika yang berpangkalan di Jerman.
PACAF terdiri dari beberapa kekuatan udara yang meliputi berbagai jenis pesawat mulai dari pesawat tanker, helikopter multi peran hingga pesawat tempur serta memiliki personnel sekitar 45.000 tentara.
Komando utama ini membawahi tiga komando operasi Angkatan Udara Amerika di kawasan Indo Pacific yaitu :Â
Fifth Air Force
Komando Operasi Angkatan Udara AS ini memiliki tugas untuk menjaga keamanan udara di Jepang, me respon perkembangan kawasan serta meningkatkan aliansi militer antara Jepang dan Amerika, komando operasi ini berpangkalan di pangkalan Angkatan Udara Yokota Jepang.
Komando operasi ini membawahi bebeapa satuan wing udara yang berpangkalan di tiga pangkalan udara lainnya di Jepang yaitu pangkalan AU Kadena di Okinawa, Misawa dan Yokota dengan kekuatan udara berupa pesawat Tanker Boeing KC-135 Stratotanker, pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System) Boeing E-3 Sentry, pesawat tempur McDonnell Douglas/ Boeing F-15 C/D, General Dynamics/ Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, Lockheed Martin C-130 J dan helikopter Sikorsky HH-60 Pave Hawk.
Seventh Air Force
Komando operasi ini bertugas menjaga kawasan antara Korea Selatan, ini mengingat Korea Selatan adalah salah satu anggota dari sistem hub and spokes Amerika yang tercantum pada San Francisco System.
Bermarkas di Osan Korea Selatan, kekuatan udara pada seventh Air Force adalah General Dynamics/ Lockheed Martin F-16 C/D Fighting Falcon.
Eleventh Air Force
Komando operasi ini bermarkas di Alaska tepatnya di pangkalan militer gabungan Joint Base Elmendorf--Richardson di Anchorage dengan kekuatan udara pesawat Lockheed Martin C-130 H, LM F-22 Raptor, Boeing C-17A Globemaster III, Boeing E-3 Sentry, dan LM F-35 Lighting II.
Selain ketiga komando operasi tersebut PACAF juga bisa menggerakan beberapa komponen atau unit yang berada di bawah komponen cadangan Angkatan Udara AS atau dikenal dengan Air Reserve Component (ARC) yang terdiri dari Air Force Reserve  dan Air National Guard.
Komando Utama PACAF dipimpin oleh seorang panglima berpangkat Jenderal bintang empat dan wakil berpangkat bintang tiga.
Apabila terjadi sebuah kondisi yang berpotensi menjadi konflik di kawasan pasifik maka kekuatan udara yang terpencar ini akan bergerak mendekati hotspot, dan  jika melihat struktur dan unit pada masing masing komando operasi maka bisa disimpulkan bahwa kekuatan udara Amerika adalah paling kuat di kawasan Pasifik.
Kekuatan udara mereka bisa bertambah jika ditambah dengan dukungan dari negara negara pada aliansi militer dengan Amerika seperti Australia dan Selandia Baru dengan ANZAC nya  serta spokes pada San Francisco System diantaranya Filipina.
Namun untuk adu kekuatan dalam peperangan nyata memang belum dapat dipastikan walau dengan jenis jenis pesawat yang dimiliki Amerika seperti LM F-22 dan LM F-35 sekalipun.
Disamping itu pula kita tidak bisa menutup mata bahwa pesawat pesawat tempur China yang semakin dapat menyaingi seperti Shenyang J-31 Gyrfalcon yang beberapa pihak menyebutnya dengan twin engine F-35C nya China.
Shenyang J-31 memang memiliki dua mesin sedangkan LM F-35C satu mesin dimana kedua pesawat yang saling klaim sebagai pesawat tempur generasi kelima, dan walaupun secara head-to-head dalam peperangan nyata belum terjadi, kedua pesawat ini dinilai sebagai kompetitor satu sama lain.
Sedangkan LM F-22 Raptor dihadapkan oleh pesawat Chengdu J-20, namun dari jenis pesawat tempur generasi kelima ini meninggalkan pertanyaan bagaimana mereka akan bertempur jarak dekat atau dogfight mengingat semua persenjataan pada semua pesawat ini tersembunyi untuk mendukung feature silumannya terutama untuk menghindari pancaran panasnya.
Ancaman di Kawasan Pasifik
Kalangan militer Amerika termasuk Department of Defense dalam beberapa studinya menyimpulkan bahwa China merupakan ancaman serius untuk jangka panjang dengan serta melihat kenaikkan amggaran militer China beberapa tahun ini sebagai salah satu indikatornya, namun demikian beberapa petinggi militer melihat kata ancaman dari dua sisi yaitu dari Capabilities dan Intentions.
Memang dari sisi kapabilitas China merupakan ancaman serius dengan semakin majunya industri pertahanan mereka yang dapat menghasilkan pesawat pesawat tempur canggih namun dari sisi Intentions, petinggi militer Amerika masih menilai bahwa China tidak akan bermaksud untuk menggunakan kekuatannya menyerang Amerika.
Namun dengan melihat struktur dan unit kekuatan udara Amerika yang berpangkalan di kawasan Pasifik, pernyataan yang menjabarkan 'intentions' sepertinya bisa berubah pula pada sisi Amerika dalam menilai ancaman China terhadap Amerika dan aliansi nya.
Satu hal yang kini terlihat adalah industri pertahanan China bisa dikatakan sama dan bahkan melebihi Rusia dan serta dengan melihat perbandingan perekonomian antara China dan Rusia maka hasilnya dapat terlihat pula pada produksi pesawat pesawat militer dan kapal perangnya.
Kenyataan tersebut memang mempresentasikan kapabilitas namun bagaimana ketika China yakin bahwa kapabilitasnya sudah melebihi Amerika dimana intentions dapat berubah 180 derajat.
Dari sudut yang berbeda, kita juga tidak menutup mata bahwa dalam dunia militer akan terjadi perbedaan antara pernyataan dan aksi, bukan karena inskonsistensi namun lebih kepada kerahasiaan terutama pada kekuatan dan strategi pamungkas nya
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H