Badan Antariksa Amerika atau NASA telah menyatakan bahwa International Space Station akan berakhir masa tugasnya dan akan deorbit ke Bumi pada bulan Januari 2031.
Lokasi yang dipilih sebagai tempat perisitirahatannya adalah salah satu titik terjauh dari segala daratan yang ada di Bumi yaitu Point Nemo atau dikenal dengan Oceanic Pole of Inaccessibility
Selain dari Oceanic Pole of Inaccessibility, ada tiga titik lainnya yaitu Northern Pole of Inaccessibility yang berlokasi di Samudera Arctic didekat Kutub Utara, kemudian Southern Pole of Inaccessibility yang berlokasi di Antartika dan ketiga adalah Continental Poles of Inaccessibility yang berlokasi di beberapa benua yaitu Asia, Afrika, Australia dan Amerika.
Point Nemo adalah titik yang berada di Samudera Pasifik dimana tidak ada jalur komersial angkutan laut, darat dan udara karena selain titik ini sebagai titik terjauh dari segala daratan di sekitarnya juga karena tidak ada kehidupan dibawah laut disekitarnya.
Titik koordinatnya jika kita ingin melihat di peta adalah -48.876667, -123.393333 pada map.
Oleh karena salah satu daratan terdekatnya berjarak 2,688 km yaitu pulau/atol Ducie yang merupakan bagian dari kepulauan Pitcam milik Inggris maka point nemo dikelilingi oleh laut yang membentang dari segala arah yang setidaknya luas nya lebih dari 1,600 km pada masing masing arah.
Point terdekat lainnya justru dari calon penghuni Point Nemo itu sendiri yaitu Stasiun Luar Angkasa Internasiomal yang ketika melintas tepat diatas Point Nemo berjarak 416 kilometers.
Tidak ada kehidupan bawah laut di Point Nemo karena berada di tengah tengah area yang disebut dengan South Pacific Gyre dimana air laut disekitarnya tidak mendapatkan nutrisi, penyebabnya adalah adanya kumpulan, tumpukan serta kandungan sampah ulah manusia berupa plastik, limbah dan sampah laut lainnya atau yang dikenal dengan South Pacific Garbage Patch.
Garbage Patch adalah pusaran sampah laut yang diakibatkan oleh polusi plastik ulah manusia sedangkan South Pacific Garbage Patch dikonfirmasi keberadaanya pada tahun 2017 setelah adanya hasil dari ekspedisi yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2016 dengan mengambil sampel air laut di beberapa spot yang hasilnya menunjukan adanya peningkatan tingkat polusi di pusaran air laut tersebut yang mengakibatkan air laut menjadi terkontiminasi dan menjadikannya sebagai pusaran sampah laut bukan pusaran air laut (Ocean Gyre).
Peningkatan kontiminasi air laut ini pada akhirnya membawa akibat pada sistem food chain bawah laut dan inilah sebabnya tidak ada ikan ikan dan penghuni laut lainnya di Point Nemo.
Menurut Wikipedia, sampah sampah plastik di samudera berasal dari beberapa negara yaitu Vietnam, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Mesir, Malaysia, China, Nigeria, Bangladesh dan terakhir adalah Indonesia.
Pada tahun 1992 ribuan mainan plastik tersebar di  samudera pasifik setelah kapal yang membawanya terserang badai, ribuan mainan plastik ini kemudian terbawa arus samudera dan walau beberapa berhasil ke darat namun selebihnya menjadi bagian dari sistem arus air laut dunia yang juga sebagai tempat food chain bagi penghuni lautan.
Point Nemo ditemukan oleh Hrvoje Lukatela yang terlahir sebagai pencampuran Kroasia - Kanada dengan menggunakan program komputer geospatial, sedangkan nama Point Nemo diambil dari nama karakter di dua novel yaitu Twenty Thousand Leagues Under the Sea (1870) dan The Mysterious Island (1874) yang ditulis oleh novelis asal Perancis bernama Jules Verne.
Karakter pada dua novel tersebut yaitu Captain Nemo sedangkan kata Nemo dalam bahasa latin berarti No one atau Nobody, dan kemudian merujuk pada titik ini dimana tidak ada satu orang pun disana.
Tempat Pembuangan Sampah Luar Angkasa
Jika kita mengenal Boneyard sebagai tempat perisitrahatan terakhir pesawat maka untuk pesawat luar angkasa adalah Point Nemo ini.
Point Nemo telah dijadikan Tempat Pembuangan Akhir sampah luar angkasa berupa satelit dan pesawat luar angkasa lainnya oleh beberapa negara yang jumlahnya lebih dari 250 benda dibuang dari luar angkasa sejak tahun 1971 termasuk nanti pada tahun 2031 dimana Stasiun Luar Angkasa Internasional akan pensiun.
Ukuran stasiun Luar Angkasa ini sebesar lapangan american football namun dengan berat 450 ton dengan kecepatan yang luar biasa saat menghantam lautan, efeknya akan sangat luar biasa.
Penghuni Point Nemo terberat adalah MIR Space Station milik Rusia dengan berat 130 ton.
Dikhawatirkan dampak polusi akan memburuk di masa mendatang dengan kemungkinan adanya kandungan toxic yang masih melekat di stasiun internasional luar angkasa ini.
Referensi :
Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh Delapan Sembilan Sepuluh Sebelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H