Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Semua adalah Garuda

16 Agustus 2022   09:34 Diperbarui: 16 Agustus 2022   09:43 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tanda dari sudah dekatnya perayaan Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Jakarta adalah deruan mesin pesawat pesawat militer di langit Jakarta,

Pesawat pesawat ini melintas bukan untuk menciptakan kebisingan di langit akan tetapi sebagai salah satu bentuk kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka yang bebas menentukan perjalanan bangsa, langit kita adalah langit yang terbebas dari segala.gangguan.

Pesawat pesawat ini bersama dengan para penerbangnya keluar dari kandangnya (base) untuk merayakan Hari Kemerdekaan NKRI.

Bagi para penerbangnya, keluar kandang dalam rangka HUT RI 77 tanggal 17 Agustus 2022 bukan hanya sesuatu yang tidak bisa ditolak, alasannya pun tidak hanya sekadar panggilan tugas dan perintah.

Mereka menyadari bahwa Kemerdekaan Republik Indonesia diperoleh dari hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia.termasuk para senior senior mereka yang telah juga merebut langit diatas Indonesia dari penjajah dan kemudian menjaganya setelah Kemerdekaan.

Pengabdian mereka kepada NKRI sudah terbungkus dalam semangat mereka dalam setiap tugas dan misi, namun di hari hari besar seperti hari Kemerdekaan RI mereka memberi penghormatan dan sebagai cara mereka mengenang pengabdian para.pejuang.

Dari kacamata orang awam mungkin akan terlihat seperti sebuah kebiasaan tahunan ketika melihat para penerbang militer kita berkumpul bersama, keluar dari pangkalannya dan berkumpul bersama rekan rekannya, namun apa yang mereka lakukan ini lebih dari sekadar kebiasaan tahunan.

Bagaimana kita sebagai rakyat negara Indonesia melihat mereka ini ?

Kita bisa mencontoh mereka, bukan dari kokpit ataupun jenis pesawatnya namun dari bentuk penghormatan mereka kepada para pejuang Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan semangat mereka yang tetap berkorbar dalam mengisi kemerdekaan.

Tugas dan kewajiban kita masing masing dapat berbeda dan dengan cara dan dengan kendaraan yang berbeda pula, demikian juga para penerbang tempur kita dengan jenis pesawat yang berbeda pula.

Kepentingan bisa berbeda namun harus bertemu di satu titik untuk kemudian dapat bersama sama bukan terpecah belah untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju satu tujuan serta untuk kebaikkan bersama.

Itu pula yang dilakukan oleh para penerbang dengan jenis pesawat militer yang berbeda beda, namun ketika berkumpul bersama, pesawat pesawat militer kita menjadi kesatuan udara yang kuat dan bila menggabungkan dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut maka kesatuan itu akan lebih kuat dan kokoh.

Persatuan dibutuhkan dalam terbentuknya sebuah Kesatuan, hanya dengan bersatu segala perbedaan dari Sabang hingga Merauke bisa membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia itulah hasil perjuangan para pejuang kita dan tugas kita untuk meneruskannya.

Perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia tidak hanya sekadar seremoni dan pengibaran bendera dan memberi hormat kepada merah putih dengan badan tegak saja, karena pada hari ini tepatnya 77 tahun yang lalu para perintis bangsa kita memproklamirkan Kemerdekaan bangsa yang mereka cintai berkumpul bersama dengan semangat juang, kegigihan dan tekad membentuk kesatuan, Negara Kesatuan Republik Indonesia

Jika dahulu seruan Merdeka atau mati digunakan para pejuang kita, kini kita menyerukan Tetap Merdeka untuk tetap bersatu dan Negara Republik Indonesia adalah harga mati.

Garuda Pancasila (via Kompas.com)
Garuda Pancasila (via Kompas.com)

Lebarkan sayap burung Garuda kita di langit Nusantara dan kokohkan pijakan kaki burung Garuda pada Bhinneka Tunggal Ika serta dengan berpegang teguh pada Pancasila.

Kita semua adalah burung Garuda, kita adalah penerus perjuangan dan pengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia ke 77.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun