Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekuasaan Absolut yang Tengah Terjadi

14 Agustus 2022   13:08 Diperbarui: 14 Agustus 2022   18:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Absolute Power dibintangi Clint Eastwood (sumber youtube.com)

Dalam periode waktu terakhir ini kita sebagai penduduk Indonesia disajikan dengan pemandangan yang membenarkan sebuah frase yaitu "power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely'

Power disini berarti kekuasaan atau bisa wewenang atas seseorang atau hal sehingga dengan power ini pula orang akan mempengaruhi dan akhirnya membuat orang lain melakukan hal diluar kemauannya untuk mencapai apa yang dia inginkan.

Semakin tinggi sebuah jabatan yang dipegang oleh seseorang, selalu ada kecenderungan untuk corrupt dengan melakukan tindakan diluar batas aturan, hukum dan etika.

Orang akan menghiraukan aturan, hukum dan etika mulai dari mengambil nyawa orang lain hingga mempermalukan seseorang di depan publik saat melakukan permintaan maaf atas tindakan semena mena orang tersebut.

Ada beberapa.jenis dari abuse of power yang dapat kita temukan di internet namun penullis memilih ulasan dari website study yang menjabarkan abuse of power berdasarkan jenis nya dari sisi pelakunya.

Menurut website tersebut abuse of power terdiri dari perundung dengan melakukan perundungan, kemudian manipulator dengan memanipulasi proses sebuah pemgambilan keputusan dan yang ketiga adalah pemangsa dengan memangsa korban untuk tujuan kesenangan pelaku.

Nyawa seseorang adalah milik Sang Pencipta sedangkan harga diri seseorang adalah sesuatu yang melekat pada setiap insan untuk dijaga dan dihargai sama dengan yang lain

Bukan hak kita menghabisi nyawa orang lain dan juga bukan hak kita untuk menjatuhkan harga diri orang lain hanya karena kita memiliki kuasa atas mereka dikala sebenarnya masih ada institusi dan atasan yang sebenarnya secara langsung lebih memiliki kuasa atas orang yang menjadi obyek abuse of power tersebut.

Kita masih bisa menasehati dan memberikan arahan kepada orang yang melakukan pelanggaran secara personal, namun untuk tindakan menghukum serta memberi sanksi adalah bukan menjadi domain kita disaat secara aturan dilakukan oleh institusi yang membawahi orang tersebut.

Kasus pembunuhan dengan latar berlakang abuse of power yang tengah hangat kini mengingat sebuah film berjudul Abosulute Power yang dibintangi dan disutradarai aktor kondang Clint Eastwood.

Dalam film ini dia berperan sebagai perampok yang melihat kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh untuk melindungi orang paling berkuasa di Pemerintahan Amerika (baca: Presiden Amerika) yang dibintamgi aktor senior juga yaitu Gene Hackman dimana sang presiden sebelumnya melakukan kekerasan seksual kepada seorang wanita sebelum ditembak oleh Secret Service.

Saat setelah kejadian datanglah Chief Of Staff dan memerintahkan kedua agen secret service membersihkan TKP (istilah yang digunakan adalah sanitize), kemudian dilanjutkan dengan  menyusun rekayasa kejadian untuk menutupi kejadian.

Saat akan tinggalkan TKP, alat berupa pembuka amplop yang digunakan sang presiden untuk menyerang wanita tersebut terjatuh dan akhirnya jatuh ke tangan si perampok.

Dalam perjalanan ceritanya, sang perampok yang sedianya ingin kabur ke luar Amerika, mengurungkan niatnya setelah melihat pidato presiden yang memperlihatkan simpati kepada suami dari korban.

Repotnya sang suami ini tidak lain adalah pebisnis yang berpengaruh dan orang yang membuat sang presiden menduduki jabatannya.

Dengan segala.power dan wewenangnya baik Chief of Staff dan sang presiden melakukan segala cara untuk melenyapkan si perampok termasuk percobaan pembunuhan terhadap anak perempuan dari perampok.


Mungkin ini hanya sebuah cerita dalam film namun dalam.kenyataan, segala jenis kejahatan yang dilakukan atas dasar abuse of power tidak hanya menunjukan abuse of power pada hukum saja tetapi juga moral.

Apa yang terjadi saat ini meniru atau copycat dari film tersebut untuk menciptakan kejahatan sempurna ?

Apa yang kita lihat akhir akhir ini juga memperlihatkan bahwa karakter seseorang tidak hanya akan terus melekat pada diri seseorang tetapi juga dapat timbul ke permukaan dari masker pencitraan.

Apabila karakter seseorang itu baik maka akan terus melekat tanpa balutan namun ketika karakter seseorang itu tidak baik maka akan muncul sendirinya dan melepaskan masker penutupnya bila orang tersebut memiliki power

Abuse of power bisa terjadi pada semua jenis karakter orang, hanya terdapat perbedaan pada produk yang dihasilkan -- apakah itu kebajikan, keserahkaan, kesombongan, kebohongan, penindasan atau yang lainnya baik itu positif maupun negatif.

Akan selalu ada dua sisi pada segala sesuatu, tergantung pada kenyamanan dan pilihan kita masing masing, dan bila harus melakukan abuse of power , lakukan lah atas nama kebaikkan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain walau tetap ada konsekwensi nya sekalipun.

Referensi : Satu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun