Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Kuliner Pekalongan dan Dayak Kahayan

26 April 2016   09:25 Diperbarui: 26 April 2016   14:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner Indonesia terkenal dengan kekayaan dan keberagamannya. Namun tentu kita hanya sekedar tahu akan hal itu, namun belum sampai pada titik mengenal. Begitu juga saya, tahu berbagai masakan dari berbagai daerah Indonesia. Namun saya belum tentu setiap hari mencobanya. Karena itu saya hadir pada Sabtu, 16 April 2016 di halaman Mal Artha Gading untuk acara Festival Kuliner Nusantara 2016.

[caption caption="Festival Kuliner Nusantara 2016"][/caption]

Dari stand berbagai provinsi yang ada di Indonesia tersedia. Tidak hanya stand makanan dan minuman, di panggung ditampilkan tarian daerah dari berbagai daerah. Pastinya yang tidak kalah menarik juga adanya demo masak masakan beberapa daerah. Saya mengawali datang ke area panggung demo masak. Kebetulan sedang tampil Chef Budi Lee yang menjelaskan kuliner khas Pekalongan sambil memasak. Dua sajian yang didemokan, yaitu Nasi Megono dan Soto Tauto.

 

[caption caption="Demo Masak Kuliner Pekalongan Chef Budi Lee"]

[/caption]

Seraya memasak sambil menjelaskan kuliner khas Pekalongan. Chef Budi berbagi pendapatnya tentang promosi kuliner ke Pekalongan. Saat ke luar negeri untuk promosi kuliner Indonesia di luar negeri, kuliner yang diperkenalkan relatif terbatas variannya. Hal itu dikarenakan saat akan promo kuliner Indonesia, Chef Budi memastikan bahan tersebut mudah didapatkan di luar negeri.

Kalau kuliner Indonesia yang bahannya tidak bisa didapatkan di luar negeri, orang luar negeri yang pergi ke Indonesia untuk mencobanya.Seusai demo masak kuliner khas Pekalongan membagiakan food sample nasi Megono dan Soto Tauto.

 

[caption caption="Nasi Megono Kuliner Pekalongan"]

[/caption]

 

[caption caption="Soto Tauco Kuliner Pekalongan"]

[/caption]

Karena saya tak puas dengan food sample akhirnya saya membeli nasi Megono di stand makanan Pekalongan. Yang tak kalah enak Soto Tauto, perpanduan antara Soto dan Tauto yang menjadi satu.

Rasanya pun juga tak kalah enak. Hal yang menarik lagi, saya ternyata tidak perlu jauh-jauh ke Pekalongan untuk menikmati nasi Megono dan Soto Tauto. Ternyata ada pedagang kuliner khas Pekalongan di Pasar PSPT Tebet. Di lain waktu rasanya saya perlu menyempatkan diri berkunjun ke sana.

Dilanjutkan dengan demo masak oleh Chef Meliana, kuliner khas Kalimantan menjadi pilihan Chef Meliana untuk didemokan cara memasaknya.

 

[caption caption="Demo Masak Kalimantan Chef Meliana"]

[/caption]

 

Dari kuliner Dayak Kahayan dan kuliner Cina pernakan dipelajari oleh Chef Melianan. Dengan sajian menu Tumis Ikan Asing Talang dan Bunga Kunyit dari Kalimantan Barat dan Kandas Sari dari Kalimantan Tengah.

Masakan yang dipilihpun ternyata hidangan rumahan di Kalimantan, sehingga tidak dapat ditemui di restoran. Chef Meliana memang dikenal sebagai chef yang memperkenalkan sajian khas Kalimantan. 

Bahan-bahan yang digunakan oleh Chef Meliana sebagian besar dibawa dari Kalimantan. Bunga kunyit misalnya, saya baru tahu kalau kunyit memiliki bunga. Bunganya bisa dimasak ternyata, bukan kunyit saja yang bisa digunakan sebagai bumbu masakan.

Diawali dengan menu Tumis Ikan Asing Talang dan Bunga Kunyit, ikan talang ternyata ikan asing yang difermentasi, terdapat di daerah Kalimantan.

[caption caption="Tumis Ikan Asing Telang"]

[/caption]
Selain ikan Teluang juga ada ikan Gala Bapui, dan ikan Gala Basang ikan khas dari Kalimantan dibawa juga Chef Meliana untuk makanan yang akan dicocol dengan Kandas Sarai.

Kandas Sarai adalah sambal khas suku Dayak Kahayan, rasanya tak mungkin saya ngemilin sambal tanpa ada yang dicocolin ke sambal. Inilah hasil dari sajian-sajian buatan Chef Meliana yang rasanya enak.

[caption caption="Sambal Dayak Kandas Sarai"]

[/caption]

Seusai menyasikan dua demo masakan, saya akhirnya berkeliling stand makanan. Saya memilih untuk ngemil Nasi Megono dan Tinutuan (Bubur Manado)

.[caption caption="Nasi Megono, Kuliner Pekalongan"]

[/caption]

 

[caption caption="Tinutuan, Bubur Manado"]

[/caption]

Tidak sekedar tahu, mengenal, saya pun mencicipi langsung kuliner yang ada di stand kuliner daerah. Senang rasanya bisa mengenal lebih dekat kuliner Indonesia. Yang tidak kalah penting berfoto dengan Chef Budi Lee dan Chef Meliana. 

 

[caption caption="Foto Bersama Chef Budi dan Chef Meliana"]

[/caption]

Pastinya terima kasih untuk Kementerian Pariwisata, Kompasiana, Chef Budi Lee dan Chef Meliana sehingga saya bisa mengenal kuliner Indonesia. Salam kenyang!

 

[caption caption="Logo KPK Kompasiana"]

[/caption]

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun