Mohon tunggu...
Koko Komarudin
Koko Komarudin Mohon Tunggu... Musisi - Music Producer and Artist Management EOB5 Official

Saya adalah seorang jurnalis dengan minat mendalam dalam penulisan berita dan riset. Memiliki kecenderungan perfeksionis, saya selalu berusaha memberikan hasil terbaik dalam setiap tulisan, dan lebih memilih mengerjakan hal-hal secara mandiri untuk memastikan setiap detail tercapai dengan sempurna. Kejujuran, kreativitas, dan disiplin adalah nilai-nilai yang saya pegang teguh, dan saya senantiasa menantang diri sendiri untuk berkembang dan mencapai hal-hal baru. Di luar dunia jurnalisme, saya juga aktif di industri musik sebagai produser musik dan manajer artis. Saya telah menciptakan beberapa lagu dan mengembangkan karier penyanyi serta grup vokal, yang memperkaya pengalaman saya dalam dunia seni. Saya percaya bahwa kreativitas bisa datang dari berbagai bidang, dan saya berusaha untuk selalu memadukan pengalaman akademik dan dunia nyata dalam setiap karya saya. Selain menulis dan musik, saya juga gemar membaca buku dan, belakangan ini, menghabiskan waktu dengan bermain game untuk melatih fokus dan strategi. Saya berharap bisa terus menginspirasi orang lain lewat tulisan saya, sekaligus menjadi sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai proyek yang saya jalani.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AI di Dunia Pendidikan: Akhir Era Guru atau Awal Revolusi Belajar?

4 Januari 2025   09:45 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Revolusi Pendidikan dengan AI (sumber : unesa.ac.id)

1. Hubungan Emosional

Guru tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menjadi pembimbing yang memahami kebutuhan emosional siswa. AI mungkin pintar, tetapi tidak memiliki empati.

2. Pendidikan Karakter

AI fokus pada hasil akademik, sementara guru manusia mengajarkan nilai-nilai kehidupan, etika, dan disiplin yang penting untuk membentuk karakter siswa.

3. Bimbingan Kreativitas

AI bekerja berdasarkan pola data, tetapi guru memiliki kemampuan untuk memotivasi siswa berpikir kreatif dan out of the box---hal yang tidak bisa dilakukan mesin.

Tantangan yang Muncul

Namun, adopsi AI di pendidikan tidak bebas dari tantangan.

Ketergantungan pada Teknologi

Penggunaan AI secara berlebihan dapat membuat siswa kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Kesenjangan Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun