Dulu mendaki gunung adalah hal yang tabu dan jarang sekali dilakukan, hanya segelintir kelompok orang -- orang saja yang melakukan pendakian seperti para mahasiswa/organisasi pecinta alam, namun hal tersebut sekarang sudah berubah 180 derajat
Sekarang ini mendaki gunung seperti sebuah trend yang sedang menjamur dikalangan anak-anak muda zaman Now yang dimana wisata alam (mendaki) sekarang lebih diminati oleh anak-anak muda dibandingkan wisata wisata lainya, menurut saya ini dari imbasnya film 5cm yang menceritakan tentang sebuah perjalanan pendakian, film tersebut memang berlokasi di salah satu gunung yang ada dijawa timur, ya, gunung semeru.
Dan serta peran media social yang dimana banyak postingan-postingan pendakian yang menampilkan keindahan alam, dan harus diakui 2 faktor tersebut saja sudah membuat banyak orang jadi latah jadi kepingin naik gunung
Di tulisan ini saya tidak akan menceritakan tentang film tersebut, karna memang film tersebut sudah tayang dari tahun 2012 yang lalu, dan banyak sekali komentar baik postif maupun negative tentang film tersebut, namun dampak film tersebut membuat dunia pendakian di Indonesia meningkat pesat, mulai dari banyaknya anak-anak muda hobby mendaki gunung, sampai toko perlengkapan pendakian yang menjamur.
Kali ini saya akan menceritakan pengalaman perjalanan pendakian, di Garut ada sebuah gunung yang cocok banget di pakai mendaki untuk pendaki pemula yang ingin mencicipi seperti apa kenikmatan menaklukan gunung, ya, Gunung Papandayan yang di maksud.
Gunung papandayan terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut, Gunung papandayan ini sebenernya bisa dibilang gunung yang cocok untuk pemula yang baru merasakan naik gunung, dan karena rata-rata pendaki sering membicarakan gunung pendek yang katanya cukup indah ini paling mungkin untuk direalisasikan dalam waktu dekat, , selain itu aksesbilitas yang mudah menjadi pilihan Gunung papandayan untuk mengisi liburan, hanya 4-5 jam perjalanan dari ibu kota Jakarta menggunakan kendaraan roda empat.
Sebenarnya ini adalah catatan pendakian lama saya, dan pendakian ini adalah kali menceritakan kedua pendakian menginjakan kaki digunung papandayan, tahun 2013 adalah tahun pertama saya melakukan perjalanan pendakian Gunung Papandayan, sedikit flashback ke tahun 2013 dimana saya baru pertama naik ke Gunung papandayan tersebut, yang dimana pada tahun itu pendakian ke gunung papandayan masih bisa dibilang murah, waktu itu tiket bus dari terminal rambutan, Jakarta ke terminal Guntur, Garut.
Sekitar 60 ribu sekali berangkat, lalu dari terminal Guntur menuju basecamp gunung papandayan yaitu Camp david menggunakan mobil bak, yaitu mobil yang biasa bawa sayuran, perorang dikenakan 20 ribu, dan biasa SIMAKSI (surat ijin masuk kawasan konservasi) gunung papandayan peorang hanya dikenakan 10 ribu rupiah, dan semua itu terbayar sih dengan segala pemandangan yang ditawarkan. Ya, bisa dibilang pada tahun itu pendakian masih belum ramai, dan ramai pun hanya diakhir pekan itu pun tidak sampai ratusan bahkan ribuan pendaki. Pada waktu itu pendakian saya tanpa kendala dan alhamdulilah lancar disetiap perjalanan
Setelah bertahun tahun dari pendakian pertama Lalu pendakian kedua pada November 2017
Berawal dari celotehan teman saya ingin naik gunung yang hanya memakan waktu 2 hari perjalanan dan terpilih lah gunung papandayan, dan akhirnya saya dan 6 teman perjalanan akhirnya berangkat dari Jakarta, tepatnya berangkat dari terminal Jakarta menuju terminal Guntur kabaupaten garut,
Dan sebenernya pendakian kedua ke Gunung papandayan ini sedikit mengelitik (lucu) bagi saya, karna banyak sekali perubahan mulai dari terminalnya, kawasan wisata Gunung papandayan, yang membuat saya agak sedikit bingung hehe *becanda