Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Apa Menonton Video?

5 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:46 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu hati-hati dengan produk video atau film yang berusaha menciptakan budaya baru. Namun tidak sesuai dengan budaya, nilai dan kepribadian bangsa Indonesia. 

Sebagai manusia yang hidup di era globalisasi, tidak mungkin mengurung diri. Melakukan proteksi atas pengaruh global dengan cara menutup diri karena itu merupakan langkah bodoh dan sia-sia. 

Agar tetap menjadi sosok yang berkepribadian, seorang harus memiliki dasar yang kuat dalam etika dan moral, serta ilmu pengetahuan. Bangsa Indonesia sebenarnya sudah mengatur dengan jelas bahwa Pancasila bukan hanya sebagai sebagai ideologi bangsa dan negara. Tetapi juga mengandung dasar kebijakan serta kebijaksanaan sebagai umat manusia.

(foto: Gramedia)
(foto: Gramedia)

Guna menjadi warga yang tangguh, tidak mudah terkesima dan mudah terpengaruh dengan hal baru atau diluar nilai-nilai moral serta kemanusiaan. Ada baiknya anda memiliki sikap dalam menghadapi berbagai gempuran budaya asing. 

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki dasar Pancasila dengan lima sila. Dimana nilainya sangat universal. Sila pertama tentang ketuhanan yang maha esa, mengakui bahwa Tuhan itu satu dan esa.

Sebagai warga NKRI memiliki dasar nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak hanya untuk sesama anak bangsa tetapi juga untuk anak bumi dan dunia. Jika ingat pelajaran di sekolah tentu masih ingat bagaimana NKRI memiliki kewajiban untuk menjaga ketertiban dunia. 

Nilai persatuan Indonesia adalah keragaman yang dimiliki tetapi tetap satu. Bahkan jika ada upaya memecah belah baik secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi dari unsur internal atau eksternal. Contoh, warga netizen dengan kode +62 akan bersatu jika kewibawaan dan kehormatan negeri ini diusik.

Demikian halnya dengan nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan semestinya menjadi ukuran para wakil rakyat dan para kepala daerah serta institusi.

(foto; kumparan)
(foto; kumparan)

Andai ada sutradara atau pekerja seni yang dapat menjabarkan nilai-nilai dari sila keempat ini.  Lewat video atau film yang menarik, apakah berdasar kisah nyata atau fiksi. Tentu akan menjadi nilai plus tersendiri dalam upaya jaga dan bela negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun