Sekitar satu minggu kemudian, pada setengah jam perdagangan mulai dibuka (12/9) jual di harga Rp 1210 pada tanggal 12 Â Hitung sendiri berapa persen keuntungan yang didapat dalam waktu satu minggu. Jelas lebih dari bunga bank dengan catatan jika dijual saat ini.
Tulisan ini, dibuat hari Kamis (12/9) sempat tidak saya lanjutkan karena ada beberapa kesibukan. Sehingga tidak memiliki kesempatan juga untuk ngintip pergerakan harga saham setelah pukul 10:00.
Betapa terkejutnya saat membuka perdagangan saham mendekati pukul 14:30. Atau sekitar satu jam setelah sesi kedua perdagangan bursa saham dimulai di pukul 13:30.
Harga saham BRPT terjun bebas hingga menyentuh angka Rp 1150 per  lembarnya. Bayangkan potensi keuntungan lenyap beberapa persen dalam beberapa jam, jika tidak dijual di harga Rp 1210 pagi di sesi perdagangan pertama pasar saham IDX (PT. Bursa Efek Indonesia)  Berlangsung mulai pukul 09:00 sampai pukul 12:00  dan sesi kedua berlangsung mulai pukul 13:30 sampai pukul 16:00.
Kecuali Jumat, jam perdagangan sedikit berbeda. Mulai pukul 09:00 selesai 11:30 untuk sesi pertama dan akan dimulai pada sesi kedua pukul 14:00 sampai 16:00. Sabtu dan Minggu libur, atau ada pengumuman tersendiri dari pihak Bursa terkait hari perdagangan.
Waktu penting bagi para pelaku atau investor saham mengetahui dan mengerti kapan saham dijual dan dibeli. Perlu analisa lebih tentang arti beli saat murah dan jual saat harga mahal. Sebab berkaitan dengan kecepatan dimana setiap detik harga sebuah saham tertentu cepat berubah. Saya lanjutkan tulisan ini Jumat (13/9), saya sempat ngintip saham BRPT di sesi pertama harganya turun jadi Rp 1140. Dibandingkan saat pembukaan Rp 1150 walau sempat naik ke Rp 1165.
Saham BRPT contoh bagaimana beli saat murah dan jual kala harga mahal. Masih banyak saham yang harus dipelajari, setidaknya jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia atau go publik. Sampai bulan Agustus 2024 menurut katadata.co.id ada 936 perusahaan.
Sedemikian banyak perusahaan tersebut maka mesti selektif memilihnya, strategi ketiga. Agar uang atau money yang diinvestasikan tidak sia-sia mengendap di saham. Sehingga modal tidak efektif sambil berharap saham yang dibeli harganya tidak terus turunÂ
Strategi keempat berinvestasi saham dengan tidak meletakkan telur di satu keranjang. Artinya, tidak membeli atau membelanjakan semua modal atau uang pada satu saham tertentu.Â