Memahami semangat berbagi dan berkorban secara holistik akan menemukan banyak jawaban terkait kearifan manusia. Bagaimana berkorban atau berbagi itu tidak akan mengurangi apa yang dimiliki tetapi malah akan menambah.Â
Itulah keajaiban dari kata berkorban dan berbagi. Baik kekayaan, rezeki, kesehatan, persaudaraan dan yang lainnya. KGPAA Paku Alam VIII sudah memberikan contoh setidaknya selama beliau menjabat sebagai Adipati Paku Alaman atau sebagai gubernur dan wakil gubernur Yogyakarta.Â
Semangat tersebut yang membuat KGPAA Paku Alam VIII sebagai sosok yang mampu memerintah sebuah wilayah kadipaten paling lama. Hal ini tercatat dalam fakta sejarah dimana masa jabatan yang dipegangnya mencapai rentang waktu sampai 61 tahun. Bandingkan dengan Ratu Elizabeth II yang bertahta sampai 70 tahun.
Orang-orang zaman dahulu memiliki usia yang lebih panjang dibanding orang yang hidup saat ini. sehingga manakala menjadi pemimpin memiliki kesempatan untuk lebih lama menjaga jabatannya berdasar kapabilitas atau kemampuan.
Menurut Health Digest sebagaimana dikutip cnbcindonesia.com (30/8/22) beberapa penyebab seseorang tidak sehat sehingga mengakibatkan tidak panjang umur diantaranya karena banyak duduk. Informasi tersebut didasarkan penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal menyebutkan kebanyakan duduk memicu terkena kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi serta beberapa penyakit lain yang membuat proses kematian lebih cepat.Â
Penyebab lain yang menjadi kebiasaan masyarakat modern saat ini diantaranya kurang tidur, tidak suka bersosialisasi alias suka sendiri bahkan cenderung asosial. Melewatkan kebiasaan sarapan, merasa tidak bahagia, takut pada kematian, pola hidup boros dan banyak hutang serta suka memakan daging merah atau daging olahan.
Maka tidak heran jika para pemimpin, raja seperti KGPAA Paku Alam VIII memiliki waktu khusus untuk mencari hiburan atau olahraga disela kesibukan akan tanggung jawab sebagai pemimpin.
Salah satu olahraga kegemaran Paku Alam VIII adalah jemparingan atau memanah dalam posisi duduk dengan kaki disilangkan atau bersila.
Dapat membayangkan orang yang tidak terbiasa duduk bersila harus duduk dengan punggung posisi tegak lurus, mengarahkan anak panah pada sasaran yang kecil jauh di depan. Pasti akan mengalami banyak kesulitan.