Aneka peristiwa kehidupan ini terlalu besar maka perlu "diiris" tipis-tipis seperti daging agar mudah dikunyah. Menjadi makanan yang dapat dinikmati tubuh dan jiwa. Sekaligus menjadikan seseorang semakin dewasa dalam "mengunyah" hidup karena mengerti bagaimana seharusnya mengunyah kehidupan.
Tawaran daging sapi yang telah dipanggang, istilah trend dan kerennya Grill & BBQ di Braza Brazilian Jl. Watugede, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta sekitar pertengahan bulan Agustus 23 bersama sebagian Kompasianer Jogja (Kjog).
Berkali-kali Passador, orang yang menawarkan daging panggang ke meja kita kemudian memotong dagingnya tipis-tipis. Selama koin yang diberikan oleh salah satu petugas kasir sebelum kita makan, kita letakkan dalam posisi warna hijau dengan tulisan "Sim, Por Favor. Braza Brazilian Grill & BBQ Â Yes, Please".
Maka jangan heran jika dalam waktu sekitar 90 menit aneka menu selalu mampir di meja makan selama teman-teman belum membalik koin hijau. Menjadi warna merah, walau teman-teman sudah merasa kenyang menikmati aneka jenis menu yang ditawarkan oleh Passador.
Itulah konsep makan All You Can Eat di Braza Brazilian Grill & BBQ Yogya yang kali ini masih hadir di wilayah Utara Yogya. Tapi jangan khawatir tidak lama lagi akan buka di wilayah Selatan Yogya. Jadi yang tinggal di daerah selatan tidak perlu jauh-jauh ke Utara.
Nah, ada tawaran lagi. Kali ini jantung ayam panggang. Oh, ya. Jika teman-teman pertama kali datang ke Braza Brazilian Grill & BBQ melihat menu ada beberapa bertanda bintang. Itu artinya menu berdaging ayam. Walau demikian rasanya tidak kalah dengan daging sapi yang tersaji.
Menyantap jantung ayam panggang dengan.bumbu gurih rasanya cepat habis dan tidak lama kemudian Passador lain dengan tawaran menu daging sapi lainnya. Ups, jadi kelupaan karena belum membalik koin menjadi warna merah. Â Tapi tidak mengapa karena waktu masih cukup banyak.
Ingat walau konsep makannya all you can eat bukan berarti teman-teman dapat makan seenaknya. Tidak menghargai makanan. Justru sebaliknya di Braza Brazilian Grill & BBQ teman-teman diajak untuk menghargai makanan.Â
Jika ada sisa makanan. Maka teman-teman akan denda dimana sisa makanan per 100 gram akan di denda Rp 50.000. Tapi don't worry biasanya waktu masih cukup banyak, untuk menghabiskannya. Ingat manajemen waktu tetap penting walau saat makan sekali pun.Â
Tibalah nanas atau pineapple panggang ke meja kami. Untuk pertama kali saya baru mencoba dan merasakannya, saat dipotong tipis-tipis rasanya tak sabar untuk menikmatinya. Lupa saat hadapi masalah hidup walau tipis-tipis pinginnya ambil langkah seribu.
Sajian grilled pineapple dapat pula sebagai penanda jika waktu all you can eat sudah mau habis. Tapi saya sempat cicip beberapa kali untuk makan nanas bakar yang hangat, masam-masam manis di mulut. Rasanya membuat penasaran lidah.
Dan datang lagi daging panggang, kali ini nanas yang membantu memperlancar pencernaan sepertinya sudah menyerah untuk memenuhi rasa ingin makan daging sapi lagi. Sssst, dari tadi saya belum makan nasi dan belum cicip nasi Brazilian yang khas di negeri Brazil.Â
Mumpung masih ada waktu, saya balik dulu koin menjadi berwarna merah supaya tak ada tawaran daging lagi. "Nao, obrigado. Braza Brazilian Grill & BBQ. No, Thanks." Supaya dapat cicip nasi khas Brazil.
Sambil mendengarkan live music yang untuk sementara hanya ada di akhir pekan atau hari Sabtu. Saya ambil Brazilian rice, tidak banyak. Secukupnya sekaligus menghargai makanan dan tidak menyisakan makanan. Kira-kira jelaskan mengapa, tidak perlu saya jelaskan ulang ya …..
Dibalik kesempatan acara cicip menu khas ala Brazil di Braza Brazilian Grill & BBQ dan menikmati daging yang dipotong tipis-tipis dengan pisau yang ukurannya agak lebih panjang. Namun sepertinya juga bukan pedang sebab ukurannya agak sedikit lebih pendek dan lebih tajam.
Menjadi paham mengapa daging perlu dipotong tipis-tipis, ternyata supaya mudah dikunyah. Sebagaimana kita mengunyah aneka masalah kehidupan yang beraneka ragam setiap harinya.
Braza Brazilian Grill & BBQ menyediakan lain seperti spaghetti, baby potato, nasi khas Brazil yang gurih dan tidak ketinggalan puding bersama kue wortel atau carrot cake yang sangat khas bahannya dari wortel. Menyehatkan, bukan ?
Oh ya….saat teman-teman baru pertama kali datang ke resto ini. Jangan terkejut jika mendapat sambutan dari seorang karyawannya dengan teriakan "Welcome to Braza Brazilian…." kemudian diikuti teriakan dari beberapa karyawan lainnya dengan ucapan yang sama. Jangan kaget ya.
Namun yang membuat kaget, terkejut dan tidak menyangka bahwa salah satu alasan pendirian resto ini dimana seluruh keuntungannya untuk membiayai panti asuhan yang didirikan dan dikelola oleh pemilik Braza Brazilian Grill & BBQ.
Saya tidak dapat berkata-kata lagi. Sekitar 30 sampai 40 anak mereka asuh dan dibiayai pendidikannya sampai jenjang perguruan tinggi.
Jika pengusaha lain membuka usaha demi keuntungan pribadi maka tidak sebagaimana Alam dan istrinya pemilik Braza Brazilian Grill & BBQ yang lebih menekankan keuntungan untuk membiayai sepenuhnya yayasan panti asuhan yang dikelola mereka.
Sebagai upaya mandiri dalam pengelolaan dan mengurangi donasi dari para donatur sebab Covid-19 sepertinya memberi pelajaran berharga bagaimana "mengunyah" kehidupan.
Langsung saya terdiam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H