Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Ratu dan Strategi Menghargai Pelanggan

22 Juni 2023   13:24 Diperbarui: 22 Juni 2023   13:40 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satenya Sate Ratu (foto:ko in)

Memelihara relasi, pertemanan sesuatu yang penting dan perlu dalam dunia usaha. Apalagi jika menyadari diri sebagai mahluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri. Terlebih jika mengingat bentuk pertemanan atau sosialisasi memperoleh dukungan dari perangkat modern seperti android.

Untuk kesekian kali berkesempatan makan sate di Sate Ratu setelah mendapat undangan dari pemiliknya Febian Budi Seputro di bulan Juni 2023, lewat Kompasiana Jogja (Kjog) lewat Event KJOG bersama Kompasianer Jogja lainnya.

Gara-gara kemajuan teknologi saya mengenal warung Sate Ratu saat masih di salah satu pusat kuliner Jogja di kawasan utara Jogja tepatnya di Jl. Magelang bernama Jogja Paradise. 

Namun karena jumlah pelanggan yang terus bertambah Sate Ratu memutuskan pindah yang lokasinya lebih kearah Utara. Tidak jauh dari Jl. Kaliurang sekitar Km 9. Tepatnya di Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.

Sate Ratu (foto:Riana Dewi)
Sate Ratu (foto:Riana Dewi)

Kawasan yang mulai tumbuh beberapa tahun terakhir dengan kehadiran aneka macam kuliner sekitar jalan ini. Salah satunya Sate Ratu. Menjadikan daerah ini semacam kawasan kuliner Jogja baru, yang patut dicoba jika belum pernah kesana.

Pada awal kepindahannya, saya sempat makan sate merah Sate Ratu. Tempatnya terasa luas, memungkinkan untuk memilih tempat duduk dimana saja. Termasuk yang terbuka, dinaungi pohon-pohon, berhadapan dengan sawah, dengan catatan jika cuaca cerah.

Waktu itu, untuk menunggu pesanan tidak terlalu lama. Makan sate memang harus sabar sebab menunggu harus dibakar. Beda dengan sajian makanan lain, yang sudah siap sebelum tamu atau pelanggan datang.

Bakar sate ( foto: ko in)
Bakar sate ( foto: ko in)

Beberapa kali saya datang ke Sate Ratu dengan beberapa teman yang berbeda-beda. Terakhir saat Covid-19 mereda, kondisi warung sate ini memang tak begitu ramai sehingga kami leluasa untuk memilih tempat duduk.

Namun kedatangan di pertengahan Juni 2023, saya melihat pengunjung yang tidak terbayangkan jauh sebelumnya. Tempat duduk penuh bahkan ada sebagian pengunjung yang rela antri. Tempat yang dulu terasa luas, saat ini terasa sempit. Padahal ada juga ruang khusus bagi mereka yang merokok di lantai dua.

Saat saya mendapat pertanyaan bagaimana melihat Sate Ratu saat ini ternyata jawaban saya juga sama yang dilihat dan dirasakan oleh pemilik usaha ini.

Satenya Sate Ratu (foto:ko in)
Satenya Sate Ratu (foto:ko in)

Budi juga merasa terkejut dengan jumlah pengunjung yang banyak bahkan mesti menerapkan sejumlah aturan demi kenyamanan dan adil dalam memberikan pelayan kepada tamu. Dengan tidak menerima pesan tempat atau pesan kursi. 

Alasannya sederhana, merasa tidak adil dan tidak enak jika melihat tamu yang datang. Tetapi tidak dapat tempat duduk karena sudah dipesan. Sementara yang pesan belum datang-datang dengan alasan masih diperjalanan dan alasan lainnya.

Demikian pula Budi terpaksa menolak tamu rombongan sebab tamu jenis ini biasanya menginginkan duduk dalam satu meja atau berkelompok. Namun melihat kondisi pembeli atau tamu yang sudah ada di kursi dan mejanya, sangat tidak mungkin meminta mereka berpindah tempat. Atau menyediakan tempat bagi tamu rombongan dalam meja yang sama.

Sate Ratu sadar diri (foto: ko in)
Sate Ratu sadar diri (foto: ko in)

Maka jangan heran saat sampai di Sate Ratu terpasang tulisan besar pemberitahuan jika Sate Ratu, rumah makan yang kurang cocok untuk grup disertai dengan permintaan maaf. Sebab tidak dapat memberikan kenyamanan sebagaimana yang diharapkan tamu grup.

Tidak jauh dari pemberitahuan tersebut, Sate Ratu menuliskan pengumuman yang ukurannya lebih besar dibanding pengumuman rumah makan yang tak cocok untuk tamu grup. 

Pengumuman itu terkait sistem antrian dan pelayanan dimana tamu atau pengunjung baru akan dilayani jika sudah hadir di tempat, di Sate Ratu. 

Sekali lagi ini guna mengurangi kesan kosong kursi atau meja karena dipesan tetapi yang pesan belum hadir. Namun ada sejumlah pengunjung yang sudah hadir dan terpaksa antri menunggu tempat yang kosong.

Utamakan yg sudah hadir ( foto: ko in)
Utamakan yg sudah hadir ( foto: ko in)

Budi menjelaskan ini demi kebaikan semua serta saling menghargai. Saat itu terjadi pula pada Kompasianer Jogja, admin Kjog memutuskan berani untuk menggunakan tempat duduk di alam terbuka. Dengan cuaca mendung sore itu. Fabian Budi mengingatkan jika nanti hujan resiko tidak dapat kembali ke ruangan indoor dan tidak dapat tempat duduk dan meja.

Rupanya alam sore itu berbaik hati pada Kjog, sampai acara usai tidak turun hujan walau sempat terasa beberapa tetesan butir air kecil di kulit. 

Sehingga kami bisa menikmati Sate Merah, Sate Lilit Basah, Sate Tugel ditemani sejumlah pohon tinggi di sekeliling kami. Memelihara pertemanan memang perlu sebagaimana Budi memelihara pertemanan dengan sejumlah Blogger yang ikut memberi manfaat demi kemajuan usahanya.

Lanang dan Budi, kompak jalankan Sate Ratu (foto:ko in)
Lanang dan Budi, kompak jalankan Sate Ratu (foto:ko in)

Usaha yang maju tidak hanya menguntungkan Budi dan partnernya saja sebagai pemilik. Tetapi juga membantu menyediakan lapangan pekerjaan. Saya lihat muka-muka baru dengan gesit melayani setiap tamu dan sebagian lagi sejumlah orang sibuk membakar sate secara manual. 

Satu masukan saya. Jangan lupa jaga kesehatan Budi dan Lanang dua tim hebat di Sate Ratu, agar dapat terus melayani pembeli dan berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan. Lewat bekerja di Sate Ratu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun