Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Traveler Penjaga Alam Itu, Tidak Biasa "Berrr" di Jalan

17 April 2023   23:32 Diperbarui: 17 April 2023   23:43 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siap lakukan perjalanan (foto:ko in)

Seperti pantai, kebun raya dan kebun binatang, puncak dan daerah pegunungan yang begitu menarik pemandangan alamnya. Boleh jadi ini merupakan representasi dari sebagian orang yang bangga berwisata di Indonesia.

Bagi mereka yang mudik, kampung halaman merupakan tempat yang selalu dirindukan karena banyak cerita indah dan lucu tentang masa lalunya. Maka tidak heran jika ada sebagian pemudik, para traveler musiman, yang terkejut karena ada perubahan di kampung halamannya.

Perubahan itu sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dihindari namun akan lebih mengecewakan jika para pemudik tidak memberikan contoh baik bagaimana menjaga dan merawat kelestarian lingkungan, khususnya saat berada di kampung halaman.

Sampah (foto: koleksi pribadi ko in)
Sampah (foto: koleksi pribadi ko in)

Khususnya dengan membuat menumpuknya sampah-sampah anorganik selama ada di desa atau kampung halaman, yang tidak mudah terurai oleh alam.  Terbiasa oleh budaya instan dari kota, yang sangat boros dalam menghasilkan sampah anorganik seperti sampah berbahan plastik, kaca, karet dan kaleng.

Terbiasa begitu saja meninggalkan sampah anorganik di kota. Sehingga lupa, saat meninggalkan desa atau kampung halaman usai mudik. Meninggalkan juga, perilaku kurang baik ke tempat asalnya dengan meninggalkan sampah-sampah anorganik.

Jikalau tidak demikian, ada sebagian orang yang khususnya pemudik atau traveler musiman kurang dapat menjaga kebersihan tempat umum seperti jalan yang dilalui. Apalagi jika perjalanan dengan membawa kendaraan pribadi. Tidak sedikit kendaraan yang tidak melengkapi dengan tempat atau kantung sampah sendiri.

Di era milenial, masih saja ada sebagian orang yang gemar membuang sampah sembarangan di jalan raya. Khususnya di tempat sepi, yang tidak begitu padat arus lalulintasnya. Seperti di hutan atau tempat perbatasan kota dengan kabupaten dan desa.

Jalan sepi (foto:ko in)
Jalan sepi (foto:ko in)

Mereka merasa aman karena tidak ada yang melihat atau merekam aksi  buang sampah sembarangan, "Berrr....." dari jendela mobil. Lebih memprihatinkan lagi jika membuang sampah di balik pohon besar atau tempat tersembunyi lainnya, dengan pura-pura turun dari mobil tengok kanan kiri mencari arah atau mencari sinyal.

Mendikotomi tempat, jalanmu bukan jalanku yang biasa dilalui. Padahal jalan adalah bagian dari alam yang harus dijaga juga kebersihannya agar tidak mencelakai pengguna jalan lain. Gara-gara sampah yang berterbangan sehingga mengganggu pandangan pemakai jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun