Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Sleman, Ajak Belanja Secukupnya dan Memberi Setulusnya

28 Agustus 2022   16:20 Diperbarui: 28 Agustus 2022   19:26 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan-perempuan tangguh (foto: ko in)

Memiliki tag line, "Belanja Secukupnya, Memberi Setulusnya." Seperti mengajak orang untuk tidak konsumtif tetapi tidak juga pelit. 

Sayur Sleman dibidani Janu, lahir saat Covid-19 merebak. Janu ingin memasarkan produk sayuran milik orang tua. Karena orang tuanya berprofesi sebagai pedagang sayur di Pasar Sleman. Saat Covid-19 sepi, Janu tidak hanya memasarkan hasil bumi yang dijual orangtuanya. Tapi juga pedagang sayur lainnya yang jualan di pasar tradisional.

Dengan sedikit inovasi Janu percaya, apa yang dilakukan membantu mereka untuk bangkit dari pandemi. Sejak itu Sayur Sleman, sayur online nomor 1 Jogja,  menjalankan misinya melayani pesanan sayur secara online lewat media sosial. Seperti web dan Instagram sayursleman.id.

Sayur, buah dan lauk sampai (foto:ko in)
Sayur, buah dan lauk sampai (foto:ko in)

Usaha ini mengarah pada upaya pemberdayaan pedagang sayur, petani serta UMKM guna menjadi pemasok sayur secara online. Termasuk pelatihan pertanian dan kewirausahaan bagi generasi milenial.

Perempuan-perempuan tangguh (foto: ko in)
Perempuan-perempuan tangguh (foto: ko in)

Sebuah tantangan menarik untuk milenial yang terkena sindrom mager alias malas gerak. Dapat ajakan dari Sayur Sleman untuk gemar bertani dan menjadikannya sebagai salah satu profesi yang cukup menjanjikan.

Sayur Sleman menyebarkan virus baik dengan menerbitkan buku 1000 Petani Milenial DIY dengan harapan mampu menginspirasi anak muda untuk menekuni usaha pertanian yang cukup menjanjikan. Sebab usaha di sektor pertanian akan selalu hidup seiring kebutuhan pangan bagi setiap orang. 

Janu  beranggapan bahwa sumberdaya yang dimiliki Indonesia jumlahnya terbatas. Untuk itu dia mengajak masyarakat agar saat mengkonsumsi hasil bumi seimbang, tujuannya meminimalkan makanan atau bahan pangan terbuang.

Tak konsumtif (foto:koin)
Tak konsumtif (foto:koin)

Upaya ini berlanjut pada gerakan memberi atau giving back sebagai ruh dari Sayur Sleman untuk membantu mereka yang kurang mampu dengan program Sayur Sleman Berbagi lewat sedekah sayur, setiap hari Jumat dan Minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun