Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Memilih Croissant Abon di Petit Paris Boulangerie Jogja

2 Januari 2022   10:39 Diperbarui: 2 Januari 2022   10:46 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Memilih memang tidak mudah. Tetapi hidup itu sendiri sepertinya sebuah pilihan. Dari pilihan yang berat sampai ringan. Dari memilih pasangan, pekerjaan bahkan sampai makanan. Apalagi jika tampilan makanan serta aromanya mampu menggoda selera.

Sebagaimana banyak kue, bakery atau roti yang terpajang di etalase sebuah toko roti Jogja. Letaknya di pojok bangunan depan jalan yang tidak pernah sepi. Jalan itu menuju dan dari kawasan pusat kota yang cukup terkenal, Malioboro, Yogyakarta.

Nama jalan itu Abubakar Ali disitu terletak Petit Paris Boulangerie. Tepatnya di nomor 18. Nomor yang cantik. Untuk mencarinya tidak susah. Jika dari Barat artinya dari Malioboro atau Stasiun Tugu Yogya lurus ke Timur melewati jembatan Kewek, berarti anda sudah masuk di Jl. Abubakar Ali. 

Ada toko roti di sini (foto:koin)
Ada toko roti di sini (foto:koin)

Toko roti ini, berada di Petit Paris Bistro karena begitulah tulisan yang terpampang jelas di gedungnya, dengan latar belakang gelap. Selain menyediakan aneka macam pastry di lantai satu. Di lantai dua ada ruangan cukup lebar dengan kursi dan meja yang biasa digunakan untuk makan.

Sempat saya intip menunya. Ehm, menggiurkan semua. Kapan-kapan saya ceritakan menu istimewa bistro tapi kita tunggu undangan dari Petit Paris Bistro dulu ya. Hahaha…. 

Tawaran menggoda (foto:koin)
Tawaran menggoda (foto:koin)

Kali ini saya cerita sedikit tentang salah satu kue atau roti yang tersaji di Petit Paris Boulangerie, croissant. Walau ada berbagai pilihan untuk dicicip sebagaimana disampaikan oleh manajer Petit Paris Boulangerie dan Bistro, Benny Christiawan. Selain croissant, ada juga dannish, croffle , cinamon dan bonbonnette yang siap diicip.

Dapat dinikmati di Bistronya (foto:koin)
Dapat dinikmati di Bistronya (foto:koin)

Cerita kembali dulu ke lokasi atau tempat. Saat lewati jalan Abubakar Ali, khususnya dari arah barat atau dari Malioboro atau Stasiun Tugu. Anda tidak bisa pindah jalur ke kanan atau membelok ke kanan, walau sudah berada di jalan depan Petit Paris Boulangerie dan Bistro. Sebab di tengah jalan ada Border yang dipasang permanen.

Bisa melihat Jl. Abubakar Ali (foto:koin)
Bisa melihat Jl. Abubakar Ali (foto:koin)

Anda mesti memutari lapangan dan stadion Kridosono terlebih dahulu, agar dapat kembali menuju jalan arah Malioboro. Supaya mudah memarkir kendaraan dan tentunya agar dapat menikmati croissant yang enak dibuat dengan bahan berkualitas. Maka jangan heran jika harga satu croissant berharga premium.

Dari banyak tawaran, mata ini tergoda dengan croissant abon. Ada balutan warna hijau serta abon di atasnya. Pilihan ini tentunya setelah melihat aneka pastry, roti, cake atau kue yang ada di salah satu toko roti Jogja bernama Petit Paris Boulangerie.

Tempatnya tidak begitu lebar tapi panjang. Namun untuk menikmati aneka macam produk Petit Paris Boulangerie kita dapat melakukannya di lantai dua. Tempatnya lebar seperti saya sampaikan di awal tulisan. 

Tangga (foto:koin)
Tangga (foto:koin)

Ssst…...ada tempat favorit yang menurut saya asyik jika kita menikmati croissant bersama orang dekat di hati sambil melihat keramaian jalan Abubakar Ali dan perubahan hari saat senja. Jika beruntung dapat melihat gunung Merapi nun jauh di Utara.

Pilih saja yang nyaman (foto:koin)
Pilih saja yang nyaman (foto:koin)

Atau ingin duduk di sofa berdua atau bersama anggota keluarga juga bisa. Supaya kehangatan dan keakraban semakin terjalin berawal dari Petit Paris Bistro. Tapi ingat jam buka dan tutup layanan Boulangerie dan Bistro sedikit berbeda. Perhatikan saat berselancar di media sosialnya.

Cermati jam buka tutup (foto:koin)
Cermati jam buka tutup (foto:koin)

Croissant abon, jelas tak tertinggal abon atau cincangan daging yang dibuat sedemikian rupa hingga tekstur dagingnya menjadi lebih lembut. Menjadikan kue ini kaya rasa.

Saat tersaji dengan kue yang lain saya sudah tertarik dengan croissant yang berselempang warna hijau. Membuat penasaran. Sehingga saya mencoba memisahkan croissant ini dengan yang lainnya.

8-61d10c1806310e7ed33cdd84.jpg
8-61d10c1806310e7ed33cdd84.jpg
Manakala dipotong dengan pisau roti dan memisahkan kedua bagian roti. Didalamnya ternyata ada kejunya. Saat lidah mencoba mengenali cita rasa croissant resep Mr. William Zorattia pemilik Petit Paris Boulangerie, yang juga seorang chef dan sudah tinggal di Indonesia sejak tahun 2016. Saya menemukan rasa tidak asing di croissant abon ini, cukup familiar khususnya untuk bagian yang berwarna hijau.

Namun rasa penasaran saya sepertinya sejenak terlupakan karena cukup jenak menikmati paduan rasa masam keju dengan rasa manis abon. Sesekali saya teguk teh panas sebagai teman agar perjalanan croissant abon ini lancar melewati tenggorokan. Supaya dapat mengambil lagi potongan croissant abon yang lain.

Jangan lupa teh atau kopi (foto:koin)
Jangan lupa teh atau kopi (foto:koin)

Siapa dapat menghentikan waktu, walau kita memiliki kesempatan memilih. Pilihan croissant abon cukup tepat saat saya bersama beberapa teman Kompasianer Jogja diundang untuk cicip pastry dari Petit Paris Boulangerie, yang tersaji di lantai satu tetapi dapat dinikmati di lantai dua letak Petit Paris Bistro.

2021 menjadi terasa semakin berwarna-warni manakala di penghujung tahunnya punya kesempatan untuk icip croissant yang begitu istimewa. Sambil melihat keramaian lalu-lalang kendaraan yang melintas di Jalan Abubakar Ali. Apalagi saat melihat perubahan langit dan terang hari menjadi temaram. Terang kota Jogja diganti oleh beberapa lampu penerangan jalan dan lampu kendaraan yang tiada habisnya lewat depan salah satu toko roti Jogja bernama Petit Paris Boulangerie.

Potongan terakhir croissant abon (foto:koin)
Potongan terakhir croissant abon (foto:koin)

Tidak terasa croissant abon tinggal menyisakan sisa-sisa yang tak mungkin diambil dengan garpu apalagi dengan pisau roti. Dan saya juga melupakan seorang teman yang dari tadi menemani saya tetapi jarang saya ajak bicara. Gara-gara dimanjakan lidah untuk merasakan tiap bagian dari croissant abon dan dipuaskan mata oleh indahnya pemandangan kota saat senja.

Astaga, saya lupa menanyakan bahan atau dibuat dari apa, sesuatu yang berwarna hijau seperti membelit croissant abon yang saya nikmati tadi. Rasanya tidak asing bagi lidah kita, apalagi lembut. 

Akan ada rindu bersamamu (foto:koin)
Akan ada rindu bersamamu (foto:koin)

Lupa, adakalanya wajar apalagi saat terbuai rasa dan perut kenyang. Tapi tetap membuat penasaran. Sepertinya rasa penasaran ini akan mengajak kaki untuk kembali ke Jl.Abubakar Ali 18, Kotabaru Jogja.

Dirimu tidak penasaran dan tergoda untuk cicip saat melihat aneka kue yang tersaji di etalase Petit Paris Boulangerie ? Kalau tidak, cepat segera periksa kesehatan matamu ke dokter. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun