Dari kacamata ilmu psikologi, musik adalah alat yang dapat menjadi sarana melampiaskan berbagai bentuk kekecewaan dan kegagalan yang sehat. Sekaligus salah satu terapi atau cara mengembalikan semangat hidup dan semangat juang dalam menjalani kehidupan.
Seperti musik klasik karya Mozart disarankan diperdengarkan pada bayi-bayi yang masih ada di dalam kandungan. Agar pertumbuhan mental anak setelah lahir memiliki berbagai kelebihan kemampuan dan kecepatan daya tangkap pertumbuhan.
Musik memberi warna-warni kehidupan
Tidak dapat disangkal, secara pribadi musik memberikan banyak warna sejak masih duduk sebagai siswa dengan seragam putih biru. Radio adalah salah satu cara murah mendengarkan lagu dan musik favorit.
Boleh dikata, musik itu sahabat kehidupan. Sebab hidup itu sendiri tidak lain adalah nyanyian jiwa. Ada yang terluka hatinya, ada pula yang berbunga-bunga. Sementara alat musik, ditangan pemusik menjadi alat yang dapat membolak-balikkan rasa. Â
Sebagaimana lagu Gambang Suling, ingin dibawa dalam suasana meriah dengan tempo cepat atau sebaliknya. Mendayu dengan tempo lambat. Apalagi jika dimainkan dengan alat musik suling, seolah membawa jauh ke sebuah tempat, mengatasi ruang dan waktu serta zaman.
Â
Tak ada generasi muda dan tua. Generasi old atau generasi now. Semua adalah manusia yang memainkan aneka alat musik sambil menyanyikan lagu gembira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H