Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja Sampinganku Bermain Saham

4 April 2021   10:00 Diperbarui: 7 April 2021   04:39 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saham (sumber: Pixabay via kompas.com)

Letaknya berada di samping. Jaraknya dekat atau jauh bukan ukuran tetapi yang jelas keberadaannya tidak menjadi perhatian atau fokus utama. Dapat dilakukan atau dikerjakan sambil melakukan kegiatan atau sesuatu yang lain. Namun bukan berarti memperlakukan dengan sembarangan atau sesuka hati. Bukan sesuatu yang pokok tetapi tidak berarti tidak penting. 

Namanya jelas pekerjaan sampingan. Frekuensi atau kadar dalam memberi perhatian tidak sebagaimana pekerjaan utama. Curahan pemikiran dan ukuran prioritas boleh dikata jauh lebih kecil dan tidak sebanding dengan pekerjaan utama. Ini kunci menempatkan pekerjaan sampingan.

Terlalu naif jika sebelum melakukan pekerjaan sampingan mesti berkonsultasi pada atasan. Sebagaimana yang disampaikan admin Kompasiana dalam pengantar topik pilihan dengan topik Lika-liku Kerja Sampingan. Ingin menunjukkan kejujuran dan loyalitas kepada atasan ? Ah, itu terlalu polos.

Bisa jadi dikemudian hari apa yang anda sampaikan menjadi bumerang bagi anda sendiri. Apalagi jika kinerja anda sedang turun atau merosot. Pekerjaan sampingan anda dapat menjadi salah satu alasan sasaran tembak kemarahan dan penilaian prestasi kerja di mata atasan.

(foto: bisnis.com)
(foto: bisnis.com)
Saya ingin bertanya kepada anda yang memiliki pekerjaan atau usaha sampingan. Apakah pekerjaan sampingan anda itu seperti kantoran? Memiliki kewajiban khusus yang disyaratkan, seperti kewajiban hadir di jam-jam tertentu ?

Jika jawabannya "Iya.", saya menyarankan untuk segera mengakhiri, sebelum mengganggu pekerjaan utama anda. Ingat pekerjaan sampingan itu pekerjaan yang berada disamping. 

Dapat dikerjakan kapanpun, tidak tergantung waktu serta tuntutan sebagaimana pekerjaan kantor. Selesai tidak selesai, pekerjaan tersebut tidak mensyaratkan yang dapat merepotkan dan memberatkan pekerjaan utama. Soal hasil tidak harus segera, tergantung waktu, kemampuan dan curahan pikiran serta tenaga yang kita miliki.

Namun jika jawaban "Tidak." Silahkan lanjut walau pekerjaan sampingan tersebut membutuhkan perhatian dan curahan tenaga anda. Misalnya, berjualan makanan atau minuman di depan rumah atau tempat strategis lainnya khusus hari Sabtu dan Minggu. 

(foto: carmudi.co.id)
(foto: carmudi.co.id)
Intinya adalah kemampuan mengatur  waktu serta tenaga. Disiplin, kata yang tidak boleh anda kesampingkan untuk diaktualisasikan. Termasuk sikap menghargai dan menghormati orang lain. 

Kata ini memiliki arti, sejauh mana sebenarnya anda dapat menghargai atasan, tim kerja atau sesama karyawan di kantor pekerjaan utama anda.

Jika anda sering minta ijin meninggalkan kantor atau pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan sampingan. Dengan pertimbangan hasil atau pendapatan lebih besar. 

Saran saya, ubah pekerjaan sampingan anda menjadi pekerjaan utama. Kemudian ketemu dengan atasan atau bagian HRD di kantor untuk mengundurkan diri. 

Jika kantor atau tempat kerja masih membutuhkan pemikiran serta tenaga anda, sampaikan kondisi dan keadaan anda kepada perusahaan. Siapa tahu yang awalnya pekerjaan utama jadi pekerjaan sampingan dan pekerjaan sampingan menjadi pekerjaan utama. 

Saya pikir, ini cara yang lebih bijak daripada buru-buru menyampaikan ke atasan, anda punya pekerjaan sampingan tetapi belum jelas seberapa menguntungkan pekerjaan sampingan tersebut.

(foto: gatra.com)
(foto: gatra.com)
Saya pernah mempunyai beberapa pekerjaan sampingan. Salah satunya berjualan sari jahe, sari wortel, sari kunyit dan sejenisnya dalam bentuk ekstrak atau bubuk. Sampel bungkusan minuman ekstrak setiap hari saya bawa ke kantor atau saat bekerja di lapangan. 

Boleh dikata menjadi sales produk industri rumah tangga milik kenalan. Kalau tidak ada yang membeli atau ditawari, tidak jarang ekstrak minuman tradisional saya minum sendiri setelah diseduh dengan air panas. Adakalanya setelah melihat apa yang saya minum, teman kerja tertarik untuk memesan. "Larisss…."

Itu dulu, kini pekerjaan sampingan tersebut tidak saya lakukan. Saat bertemu dengan teman lama yang dulu kerap memesan, adakalanya masih menanyakan ekstra minuman  tersebut. Sayangnya, kenalan sudah tidak lagi memproduksi ekstrak minuman tradisional.

Saat ini saya masih memiliki pekerjaan sampingan lain. Satu-satunya pekerjaan sampingan yang cukup lama saya jalani, yaitu bermain saham.

(foto: idxchannel.com)
(foto: idxchannel.com)
Ya, bermain saham atau investasi di pasar modal atau pasar saham IDX (Indonesia Stock Exchange) side job saya. Jangan terkejut. Modal saya tidak banyak. 

Apalagi saat ini dengan modal Rp 1 juta, anda sudah dapat memiliki rekening nasabah di sebuah sekuritas. Apalagi jika anda ikut Sekolah Pasar Modal, hanya berbekal Rp 100 ribu anda sudah dapat membeli saham yang tercatat di IDX.

Walau dana cekak, saya masih memainkan untuk memperoleh cuan di tengah kesibukan pekerjaan utama. Caranya? 

Khusus untuk pekerjaan sampingan ini, sekali lagi saya mengingatkan anggap modal anda dalam membangun usaha atau pekerjaan sampingan. Sudah hilang dan jangan dicampur dengan dana kebutuhan utama kebutuhan sehari-hari.

Berharap memperoleh pendapatan boleh. Tetapi jangan berharap terlalu banyak. Jangan menjadikan pekerjaan sampingan sebagai sumber utama pendapatan termasuk investasi di pasar saham dan tergiur oleh tawaran marketing dari produk sejenis. 

(foto: business-standard.com)
(foto: business-standard.com)
Bermain saham salah satu pekerjaan sampingan yang cukup lama bertahan saya tekuni. Mungkin lebih dari usia anak yang sedang mengalami puber. 

Apalagi saat ini dalam melakukan transaksi dapat dilakukan secara online. Untuk menambah dana, memperlakukan investasi saham seperti tabungan. Sangat membantu.

Ini tidak lepas dari keinginan untuk membeli saham tertentu yang menjadi incaran dengan fundamental yang baik dan aktif diperdagangkan. Walau dana belum mencukupi terkadang setor modal atau dana ke rekening saham sebesar Rp 100 ribu saya lakukan. 

Jika dana sudah mencukupi dan harga saham sedang turun dan cukup dibeli. Eksekusi beli di pasar modal terjadi. "Done", dalam keterangan vitur beli di aplikasi salah satu sekuritas.

Bagaimana saya memutuskan beli atau jual saham pilihan ? Mengamati, memperhatikan dan mempelajari pergerakan saham itulah pekerjaan sampingan saya di sela kesibukan melakukan pekerjaan utama.

(foto: seputar forex.com)
(foto: seputar forex.com)
Saya lakukan paling lama 5 menit untuk melihat pergerakan saham. Setelah itu kembali menyelesaikan pekerjaan utama. 

Adakalanya mencermati saat istirahat yang hampir bersamaan dengan jam istirahat perdagangan bursa saham. Ingin melakukan aksi jual atau beli tapi waktu dan kondisi tidak memungkinkan untuk melototi pergerakan saham ?

Gampang, pasang saja posisi sell atau buy sesuai keinginan. Setelah itu tinggal dan kembali ke pekerjaan utama. Kadang hal itu saya lakukan saat makan siang di warung, sambil melakukan sedikit analisa pergerakan saham di sesi pertama, sebelum memutuskan jual atau beli.

Jika ada waktu, saya ngintip pergerakan saham tidak sampai 5 menit walau itu di kantor. Selebihnya untuk mengetahui gambaran dan prediksi pergerakan harga. 

Saya melakukan di rumah, pada waktu akan istirahat atau usai makan malam. Itu saya lakukan untuk menentukan aksi apa yang akan saya perbuat keesokan hari terkait dalam bermain saham. Setelah itu, bobok.

(foto: sahamonline.id)
(foto: sahamonline.id)
Besoknya jika ternyata tidak berkesempatan membuka aplikasi perdagangan saham. Saya tidak beranggapan hal itu sebagai sebuah peluang yang hilang manakala harga saham-saham naik. 

Anggap saja itu belum rejeki. Bukankah bermain saham hanya pekerjaan sampingan. Bukan sebagai pendapatan utama. Ingat, namanya investasi. Hasil tidak harus dinikmati satu dua hari kemudian.

Walau terkadang ada penghasilan bermain saham memberi keuntungan 10 persen kurang dari 24 jam. Ada juga yang memberi kerugian cukup besar walau itu potensial. 

Namanya juga pekerjaan sampingan dan modal ilang-ilangan. Tetapi setelah menjalani pekerjaan sampingan selama belasan tahun, modal tidak berkurang atau hilang. Nilainya malah bertambah. Jadilah pekerjaan sampingan tersebut nantinya jadi warisan buat anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun