Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

List Persiapan Pernikahanmu, Calon Raja Ratu Sehari

14 Februari 2021   12:39 Diperbarui: 14 Februari 2021   12:54 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika salah satu kurang peduli, hal ini dapat menjadi bagian dari tumpukan kesalahpahaman dalam memaknai arti bahagia, senang dan gembira bersama dalam rumah tangga. 

Teh dan tempe garit (foto:ko in)
Teh dan tempe garit (foto:ko in)
Ingat, orang yang menikah, saling mencintai dan mengasihi. Setiap hari akan bertemu, walau tidak selamanya dalam bentuk fisik. Tetapi ikatan rasa, hati dan pikiran. Tidak dapat memisahkan mereka. 

Walau salah satu pihak, suami atau istri berusaha menghindari pertengkaran atau kesalahpahaman. Dengan cara pergi keluar rumah sebentar untuk menenangkan pikiran dan mendinginkan emosi. Masalah harus diselesaikan bersama bukan dihindari.

Kembali ke segelas teh bagaimana perasaan istri yang merasa bahagia jika dapat melayani suami dengan membuat teh. Namun, suami merasa itu sebagai sesuatu yang biasa. Atau sebaliknya, suami merasa bahagia bila istri membuatkan teh. Walau tidak diminum sampai habis. Tetapi ada sebagian istri yang melihat itu sebagai sesuatu yang tidak penting.

Teh dan krupuk (foto: ko in)
Teh dan krupuk (foto: ko in)
Saya kerap mendengar keluhan beberapa suami terkait dengan istrinya di warung makan atau angkringan. Hanya gara-gara tidak dibuatkan segelas minuman air teh. Daripada ribut dan menahan kesal, suami keluar rumah. Pergi ke warung terdekat atau warung langganan. Hanya untuk mencari segelas teh panas. 

Sekaligus melampiaskan rasa kesal sebab tidak mendapatkan kebahagiaan atau kesenangan sebagaimana yang diharapkan dan dibayangkan. Manakala sepakat untuk hidup bersama dalam ikatan pernikahan dengan tambatan hati. 

Segelas air teh dapat menjadi pemicu keretakan pernikahan yang telah dibangun bertahun-tahun. Sepele. Dari hal itu tidak sedikit pasangan suami-istri yang lupa untuk memberi perhatian.

Komunikasikan (foto:ko in)
Komunikasikan (foto:ko in)
Tidak sedikit pasangan suami istri, lupa bagaimana menjaga cara bicara dengan baik, menyenangkan dan menggembirakan saat berkomunikasi dalam keluarga. Tidak sedikit juga, wanita atau pria yang sudah menikah lupa membangun komunikasi dengan baik.

Kemudian merembet ke masalah lain, yang memicu tidak ada lagi sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya. Sebagaimana mereka mengawali hubungan lewat perkenalan, pacaran mencoba saling mengenal dengan cara yang saling menghargai dan menghormati.

Jika dalam hati serta pikiran masing-masing sudah tidak ada kata dan sikap saling menghargai dan menghormati. Maka persiapkan hati serta pikiran anda dan anak-anak untuk melihat keruntuhan rumah tangga atau lembaga pernikahan anda. Baik secara pelan atau cepat. 

Jangan lupa pula tidak sedikit rumah tangga yang suami atau istri pandai bersandiwara di depan banyak orang. Pintar menutupi bara dengan sekam. Walau pada akhirnya semua akan terbakar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun