Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Ratu, Kok Bisa Gitu?

8 Februari 2021   07:47 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:54 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahasia memiliki pelanggan (foto:ko in)

Salah satu alasan mengapa seseorang pindah biasanya karena kenyamanan. Apapun bentuk kepindahan, apakah pindah tempat duduk, rumah, pindah posisi berdiri atau pindah tempat jualan. 

Nyaman untuk diri sendiri atau nyaman untuk orang lain yang memiliki keterkaitan interaksi sosial dengan berbagai alasan serta tujuan dan maksud. Demikian pula dengan kepindahan lokasi jualan Sate Ratu Yogya, yang sudah di kunjungi ratusan tamu hampir lebih dari 85 negara.

Dari lokasi lama sebuah komplek kuliner di Jl. Magelang Yogyakarta ke kawasan kuliner baru Jl. Tiyosan, Sidomukti, Condong Catur Yogya. 

Parkir luas (foto:ko in)
Parkir luas (foto:ko in)
Tempat baru Sate Ratu lebih mudah di cari karena berada di pinggir jalan. Mudah akan melihat logo atau brand Sate Ratu saat melewati Jl. Tiyosan atau Jl. Tiyasan. Letaknya tidak begitu jauh dari jalan yang cukup ramai dan terkenal oleh hampir setiap wisatawan. Yaitu Jl. Kaliurang.

Kalau belum familiar dengan Jl. Tiyasan, jika sudah sampai di Jl. Kaliurang antara kilometer tujuh sampai delapan. Berarti anda sudah dekat dengan tempat Sate Ratu yang baru. Cara ini memudahkan untuk mencari kawasan kuliner baru di wilayah Sleman Yogyakarta. Bagi mereka yang belum pernah berkunjung, atau sudah pernah melewati tetapi kurang "ngeh" dengan lokasi ini.

Bakar sate (foto:ko in)
Bakar sate (foto:ko in)
Masih bingung ? Bantuan lewat Google Map akan lebih mudah jika anda sudah memiliki gambaran antara lokasi Gardu listrik PLN di Jl. Kaliurang menuju ke Utara atau arah lokasi wisata Kaliurang atau Gunung Merapi. Sampai sebelum pertigaan Jl. Kapt. Hariadi. Layar Google Map di geser ke kiri sedikit. Maka titik merah lokasi The Next Sate Ratu akan mudah ditemukan. Sebab lokasinya di sebelah timur dari Jl. Kaliurang.

Ada tempat outdoor (foto:ko in)
Ada tempat outdoor (foto:ko in)
Tempat Sate Ratu yang baru cukup teduh masih banyak pepohonan. Tempat parkir untuk kendaraan roda empat atau roda dua cukup luas.

Teduh (foto:ko in)
Teduh (foto:ko in)
Tempat Sate Ratu memanjang memungkinkan untuk menampung jumlah pengunjung lebih banyak dari tempat lama, yang didominasi warna coklat. Tetapi tempat baru ini lebih kental dengan warna putih bahkan dinding tempat bakar sate juga berwarna putih. Untuk tetap mempertahankan warna putih, sepertinya pemilik usaha ini Fabian Budi Seputro harus sering-sering mengecatnya. Jika tidak ingin kalah bersaing dengan asap dari pembakaran sate, yang meninggalkan warna coklat.

Selain tempat duduk indoor ada juga tempat outdoor yang siap menyambut pengunjung dengan kursi berwarna-warni. Membuat kesan The Next Sate Ratu semakin ceria dan menggambarkan kegembiraan. Bukan hanya pengelola dan karyawan Sate Ratu tetapi juga pengunjungnya.

Parkir motor (foto:ko in)
Parkir motor (foto:ko in)
Lihat bibit rumput yang sedang ditata sedemikian rupa supaya halaman sisi Selatan nampak hijau. Tidak dihabiskan hanya untuk memuaskan ego keuntungan usaha. Tetapi khusus diperuntukkan untuk kenyamanan pelanggan. Apalagi pengunjungnya bukanya hanya dari warga Yogya, wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.

Rahasia memiliki pelanggan (foto:ko in)
Rahasia memiliki pelanggan (foto:ko in)
Tidak hanya memikirkan diri sendiri. Barangkali kata yang tepat untuk sebuah penilaian tentang tempat usaha kuliner ini. Bukan hanya memikirkan keuntungan, bukan hanya memuaskan dan memberi kenyamanan pelanggan tetapi bentuk atau cara menghargai alam ?

"Kok bisa gitu…?"

Sepertinya pertanyaan sederhana namun saat ditanya mengapa dan apa alasannya judul buku perjalanan usaha kuliner sate milik Fabian Budi, seperti mengandung banyak tanya.

Dalam obrolan sore hari dengannya, di tempat usahanya. Budi menjelaskan pada intinya, dirinya tidak pernah menyangka perjalanan usaha Sate Ratunya bisa sejauh seperti ini.

Brand Sate Ratu (foto:ko in)
Brand Sate Ratu (foto:ko in)
"Kok bisa gitu…?" Ungkapan berbagai rasa yang menunjuk adanya peran dan campur tangan dari Sang Pemilik Alam Semesta. Sehingga menjadikan seseorang menyadari dirinya bukan apa-apa jika tanpa adanya peran Yang Maha Pemurah.

Senja di Sate Ratu (foto:ko in)
Senja di Sate Ratu (foto:ko in)
Membuat seseorang tampil apa adanya, bersahaja, ramah kepada siapa saja. Seperti sore itu awal Februari 2021 saat mengundang Kompasianer Jogja untuk melihat tempat usahanya yang baru, sekaligus mempersilahkan menikmati sate khasnya, sate merah Sate Ratu. Sekaligus memberi hadiah voucher supaya kenalan, keluarga atau orang terkasih dapat ikut merasakan enaknya sate. Dimana lagi kalau bukan Sate Ratu di Jl. Tiyasan, Sidomukti Condong Catur Yogya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun