Batin saya, mengapa tidak menyewa jasa tukang ketik saja. Dari pilihan kata yang diusulkan, memperlihatkan yang bersangkutan tidak memiliki ketrampilan menulis.Â
Jika sudah demikian nama diri yang jadi taruhan. Dan sayangnya tidak sedikit blogger yang bersedia di bayar murah hanya dengan makan gratis dan goodybag. Hanya untuk memenuhi kemauan dan menyenangkan hati pemilik usaha.Â
Atau beberapa masukan dan kritikan bersifat membangun. Tetapi ujung-ujungnya, dijawab hal itu terkait rasa dan bagaimana cara memandang atau menyikapi.Atau yang lebih diplomatis, "Sedang uji coba", "Soft launching" atau menerima dengan ucapan, "Terimakasih."
Kalau sudah begitu. Mau bagaimana lagi. Apalagi saat melewati tempat yang pernah di review. Ternyata sudah tutup dan tidak diketahui kapan buka lagi. Â Nyesek rasanya di dada.
Kejujuran kadang tidak membuat nyaman. Tetapi basa-basi dan pujian sebatas bibir bukan dari hati. Hanya akan menjadi racun yang membunuh secara pelan-pelan, sebuah usaha. Apalagi itu usaha baru. Semua kembali ke pemilik brand atau pengusaha.Â
Mungkin pemilik usaha ini sudah berpengalaman dan menyadari. Promosi itu tidak harus selalu di gembar-gemborkan lewat media massa atau medsos. Terkadang promosi dari mulut ke mulut karena pengunjung puas. Merupakan promosi atau iklan yang efektif.
Tanpa dibayar sesen pun kadang saya suka menulis di blog atau memfoto kemudian posting di medsos. Alasannya simple, bukan hanya kualitas barang atau jasa yang dijual. Tetapi keramahan yang ditunjukkan penjual kepada konsumennya.Â