Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengusaha dan Pemilik Brand, Layani Calon atau Konsumenmu dengan Baik

2 Februari 2021   05:46 Diperbarui: 2 Februari 2021   07:30 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batin saya, mengapa tidak menyewa jasa tukang ketik saja. Dari pilihan kata yang diusulkan, memperlihatkan yang bersangkutan tidak memiliki ketrampilan menulis. 

(grafis:jdc.co.id)
(grafis:jdc.co.id)
Pekerja advertising profesional dari fotogtafernya, ahli grafis dan pembuat quote, saya yakin pernah mengalami apa yang seperti saya alami. Kesal dan jengkel mendengar tuntutan klien yang tidak jarang permintaannya jauh dari unsur-unsur estetika, gambar atau tulisan membosankan dan tidak memiliki unsur pembeda dengan iklan atau tulisan lain.Mereka sok tahu dan merasa lebih ngerti bagaimana beriklan.

Jika sudah demikian nama diri yang jadi taruhan. Dan sayangnya tidak sedikit blogger yang bersedia di bayar murah hanya dengan makan gratis dan goodybag. Hanya untuk memenuhi kemauan dan menyenangkan hati pemilik usaha. 

(foto:liputan6.com)
(foto:liputan6.com)
Padahal jika kita ingin jujur. Adakalanya saat melihat lokasinya saja tidak menarik. Akses tidak.mudah bahkan sulit mencari. Sebetulnya sebagai orang yang beberapa kali mendapat undangan mereview produk. Saya dapat membuat dua tulisan yang berisi pujian tentang usaha atau brandnya.

Atau beberapa masukan dan kritikan bersifat membangun. Tetapi ujung-ujungnya, dijawab hal itu terkait rasa dan bagaimana cara memandang atau menyikapi.Atau yang lebih diplomatis, "Sedang uji coba", "Soft launching" atau menerima dengan ucapan, "Terimakasih."

Kalau sudah begitu. Mau bagaimana lagi. Apalagi saat melewati tempat yang pernah di review. Ternyata sudah tutup dan tidak diketahui kapan buka lagi.  Nyesek rasanya di dada.

Kejujuran kadang tidak membuat nyaman. Tetapi basa-basi dan pujian sebatas bibir bukan dari hati. Hanya akan menjadi racun yang membunuh secara pelan-pelan, sebuah usaha. Apalagi itu usaha baru. Semua kembali ke pemilik brand atau pengusaha. 

(foto:hariananalisa.com)
(foto:hariananalisa.com)
Sebab tidak sedikit pengusaha tanpa harus mengundang atau membayar pegiat medsos, untuk mempromosikan usahanya tetapi larisnya bukan main. 

Mungkin pemilik usaha ini sudah berpengalaman dan menyadari. Promosi itu tidak harus selalu di gembar-gemborkan lewat media massa atau medsos. Terkadang promosi dari mulut ke mulut karena pengunjung puas. Merupakan promosi atau iklan yang efektif.

Tanpa dibayar sesen pun kadang saya suka menulis di blog atau memfoto kemudian posting di medsos. Alasannya simple, bukan hanya kualitas barang atau jasa yang dijual. Tetapi keramahan yang ditunjukkan penjual kepada konsumennya. 

(grafis: wikihow.com)
(grafis: wikihow.com)
Sebab penjual tidak pernah mengerti secara pasti latar belakang profesi pembeli atau pelanggannya. Maka bersikaplah baik pada konsumen. Pembeli memang bukan raja. Tetapi kalau sudah kecewa, ceritanya bisa kemana-mana. Ingin posting pengalaman mengecewakan, takut terjerat UU ITE atau pencemaran nama baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun