Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengusaha dan Pemilik Brand, Layani Calon atau Konsumenmu dengan Baik

2 Februari 2021   05:46 Diperbarui: 2 Februari 2021   07:30 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pula pegiat medsos membuat karya yang minimalis. Asal-asalan yang penting memenuhi syarat dan kewajiban Tetapi imbalannya sampai beberapa lembar mata uang kertas berwarna merah yang cukup tebal, sehingga dapat memenuhi dompet.

Tidak jarang ekspektasi antara reviewer dan pemilik usaha tidak sejalan dan sesuai harapan dari masing-masing pihak. 

Namun ada juga pegiat medsos yang merasa puas dengan mendapat  imbalan makan gratis. Berburu goodey bag. Jika beruntung ada pengusaha yang menambah uang transport dan voucher. 

(foto:medium.com)
(foto:medium.com)
Tetapi ada pengusaha yang minta  mempublikasikan produk atau tempat usahanya di medsos melebihi ukuran kewajaran. Sehingga terkesan merendahkan aktivitas pegiat medsos. Apakah blogger, vlogger atau youtuber. Padahal untuk memperoleh kemampuan tersebut tidak mudah dengan catatan mereka adalah pegiat medsos yang berkualitas. Ukurannya pada karya bukan pada follower  apalagi mbak "Like" dengan tanda jempol atau hati. Karena follower dan mbak "Like" bisa dibeli sehingga jumlahnya terlihat cukup fantastis.

Akibatnya sebagian pegiat medsos kurang percaya diri dengan karyanya dan tidak berani bernegosiasi sesuai ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki.

Tidak jarang ekspektasi antara reviewer dan pemilik usaha tidak sejalan dan sesuai harapan dari masing-masing pihak. 

images-1-6017fd00d541df55e95ac372.jpeg
images-1-6017fd00d541df55e95ac372.jpeg
Hal ini tidak lepas juga dengan arogansi dari pihak perusahaan. Entah oknum pegawainya atau kebijkan yang kaku dan tidak welcome dengan pihak luar, dengan berbagai alasan.

Tidak jarang ekspektasi antara reviewer dan pemilik usaha tidak sejalan dan sesuai harapan dari masing-masing pihak. 

Pengalaman kurang nyaman saat diminta mereview salah satu produk dari perusahaan yang kantor pusatnya jauh di belahan benua yang berbeda. Pernah saya alami. Setelah ada kesepakatan besaran nilai jasa yang diberikan dan persyaratan lain terkait mekanisme produk. Kami kirim draft tulisan ke klien yang merupakan orang Indonesia.

Betapa terkejutnya saya saat tulisan dikembalikan dengan banyak catatan, yang intinya harus seperti yang dikehendaki. Syukur kalau yang dikehendaki atau diinginkan menambah bagus isi tulisan. Tapi ini sebaliknya.

Bahasa dan ulasan menjadi sangat kaku. Keinginannya kalau boleh saya perumpamakan seperti tulisan di leaflet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun