Sekali lagi kebutuhan protein itu tidak hanya bersumber dari daging sapi, ayam, kambing atau telur. Padahal masih ada ikan yang dapat menjadi sumber protein. Dengan luasnya lautan yang dimiliki oleh Indonesia, tidak semestinya khawatir dan cemas kekurangan kebutuhan protein.
Tetapi mengapa saat menggalakkan malah tidak berjalan sesuai harapan dan rencana. Siapapun menteri atau presidennya.
Tengok mengapa para vegetarian mampu menjaga stamina tubuhnya, termasuk dalam memenuhi kebutuhan unsur protein lewat sayuran atau buah yang tidak sedikit mengandung protein.Â
Budidaya ikan air tawar cukup mudah. Seperti lele, nila atau gurame. Ikan pindang mudah ditemui dan harganya murah. Atau ikan wadher yang banyak ditemui di sungai. Dapat dijadikan peyek wadher goreng tepung, merupakan sumber protein dan lauk yang nikmat saat makan. Ssst…,buat cemilan juga enak. Apalagi yang kecil-kecil. Adakalanya ikan yang ukurannya lebih kecil harganya malah lebih mahal.
Demikian pula dengan kupat tahu atau tahu kupat, walau bumbunya kecap tetap ada unsur protein. Selain tahu ada campuran tempenya juga. Menjadi lebih nikmat jika disertai dengan keripik tempe yang tipis dan renyah. Sensasinya, wuiiiii….
Tetapi yang perlu dikhawatirkan manakala harga kedelai naik. Sebab dampaknya lebih terasa dibandingkan dengan kenaikkan harga daging dan telur.Â
Caranya membuat ukuran tempe atau tahu lebih kecil dan tipis. Mereka sebenarnya orang atau pihak-pihak yang secara tidak langsung menjaga ketahanan pangan. Lewat menu tradisional.Â