Sudah lama saya terjun ke investasi saham. Tapi waktu, bukan jaminan menjadi master investasi di dunia saham. Walau saya pernah merasakan keuntungan besar dalam waktu 15 menit.Â
Juga mengalami kerugian cukup besar manakala harga saham perlembarnya jatuh di angka terendah nilai rupiah. Bahkan dijual murah saja tidak ada yang bersedia membeli. Termasuk merasakan menerima kertas saham perusahaan yang sudah di delisting alias didepak dari Bursa Efek Jakarta karena bangkrut.Â
Jawaban saya tergantung kemampuan, ketrampilan dan kepekaan serta pengalaman berinvestasi saham dari masing-masing individu. Dan saya merasa kurang tepat jika harus memberi tips kepada mereka yang akan berinvestasi saham di tahun 2021. Saya hanya mampu memberi saran, bagaimana berinvestasi saham.Â
Saran kedua, jangan mencampur uang investasi saham dengan uang kebutuhan sehari-hari, termasuk jenis tabungan rumah tangga lainnya. Berinvestasi di pasar saham dalam jumlah banyak atau sedikit, anggap dana investasi tersebut sudah hilang. Jangan menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi semacam tabungan dalam keadaan darurat.
Jika mendapat keuntungan dapat ditarik atau sebagai keuntungan. Dijadikan modal tambahan berinvestasi, juga boleh. Jika rugi, boleh tambah modal atau tetap bertahan dengan modal awal, lebih berhati-hati dalam bertransaksi.Â
Menentukan berapa persen keuntungan yang akan direalisasikan saat harga naik. Tidak lepas dari pengalaman dan jam terbang bermain saham. Merasa cukup kala beruntung sedikit. Atau masih merasa kurang, bisa-bisa malah tidak jadi cuan.
Lakukan simulasi
Saran  keempat karena saya bukan master. Saya menyarankan sebelum melakukan aksi beli walau sudah menanamkan modal atau dananya di akun pasar bursa Indonesia. Ada baiknya berlatih lebih dahulu lewat simulasi perdagangan real time. Bukan perdagangan demo dari aplikasi. Tapi itu terserah anda sebagai investor.Â