Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Maaf, Saya Bukan (MI) Manajer Investasi atau Master Investasi

28 Desember 2020   05:41 Diperbarui: 29 Desember 2020   13:01 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama saya terjun ke investasi saham. Tapi waktu, bukan jaminan menjadi master investasi di dunia saham. Walau saya pernah merasakan keuntungan besar dalam waktu 15 menit. 

Juga mengalami kerugian cukup besar manakala harga saham perlembarnya jatuh di angka terendah nilai rupiah. Bahkan dijual murah saja tidak ada yang bersedia membeli. Termasuk merasakan menerima kertas saham perusahaan yang sudah di delisting alias didepak dari Bursa Efek Jakarta karena bangkrut. 

Uang rupiah (foto: Ko In)
Uang rupiah (foto: Ko In)
Jika ada pertanyaan, bagaimana berinvestasi saham pada kondisi ekonomi seperti saat ini ?

Jawaban saya tergantung kemampuan, ketrampilan dan kepekaan serta pengalaman berinvestasi saham dari masing-masing individu. Dan saya merasa kurang tepat jika harus memberi tips kepada mereka yang akan berinvestasi saham di tahun 2021. Saya hanya mampu memberi saran, bagaimana berinvestasi saham. 

Saran kedua, jangan mencampur uang investasi saham dengan uang kebutuhan sehari-hari, termasuk jenis tabungan rumah tangga lainnya. Berinvestasi di pasar saham dalam jumlah banyak atau sedikit, anggap dana investasi tersebut sudah hilang. Jangan menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi semacam tabungan dalam keadaan darurat.

Jika mendapat keuntungan dapat ditarik atau sebagai keuntungan. Dijadikan modal tambahan berinvestasi, juga boleh. Jika rugi, boleh tambah modal atau tetap bertahan dengan modal awal, lebih berhati-hati dalam bertransaksi. 

Saham ANTM, saat tepat beli (foto: screen shoot)
Saham ANTM, saat tepat beli (foto: screen shoot)
Saran ketiga, beli diharga murah dan jual diharga mahal. Saran klise tetapi sangat berfaedah buat para pelaku pasar modal. Tinggal tergantung keberanian mengambil posisi, membeli disaat harga saham murah. Ingat yang murah tidak selamanya saham bagus dan prospektif memberi keuntungan.

Menentukan berapa persen keuntungan yang akan direalisasikan saat harga naik. Tidak lepas dari pengalaman dan jam terbang bermain saham. Merasa cukup kala beruntung sedikit. Atau masih merasa kurang, bisa-bisa malah tidak jadi cuan.

Kenaikan saham ANTM bulan Juni (foto: screen shoot)
Kenaikan saham ANTM bulan Juni (foto: screen shoot)

Lakukan simulasi

Saran  keempat karena saya bukan master. Saya menyarankan sebelum melakukan aksi beli walau sudah menanamkan modal atau dananya di akun pasar bursa Indonesia. Ada baiknya berlatih lebih dahulu lewat simulasi perdagangan real time. Bukan perdagangan demo dari aplikasi. Tapi itu terserah anda sebagai investor. 

Sabar simulasi saham ANTM? (foto: Screenshoot)
Sabar simulasi saham ANTM? (foto: Screenshoot)
Dalam simulasi, batasi dana yang dipakai. Contoh hanya Rp 2 juta. Saat membeli atau menjual sebuah saham. Catat nama saham, harga dan waktunya. Apakah menjual saat rugi atau untung, kemudian pelajari alasan mengambil keputusan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun