Ini jawaban mudah guna menghilangkan keraguan dalam mengonsumsi ayam potong, ayam pedaging. Atau ada yang menyebut ayam broiler dan ayam negeri. Termasuk telur dari ayam petelur.Â
Kita perlu memahami dan mengetahui bahwa keberadaan ayam pedaging dan ayam petelur. Sengaja untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat, yang mudah dan cepat. Jika mungkin murah.
Intinya mereka dibuat suka makan setiap saat. Tidak banyak melakukan gerakan supaya cepat besar dan gemuk, sekali lagi ini menurut teori. Hingga tiba waktunya dijual dalam kondisi berat badan yang cukup berat.
Pada umur tiga bulan, ayam pedaging itu siap potong. Menurut hasil penelitian, yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Umur tersebut, merupakan umur ideal untuk dipotong. Selebihnya, ayam potong tidak mengalami perkembangan berat walau diberi makan terus menerus.Â
Dagingnya empuk karena mereka masih muda saat dimasak. Selain tidak pernah berolahraga seperti saudaranya ayam kampung. Walau usia sama, ayam kampung dagingnya lebih ulet atau alot. Sehingga butuh waktu yang lebih lama saat memasaknya.
Mengapa daging ayam potong kelihatan putih pucat. Tolong pahami, selama hidupnya dunia baginya itu ya "apartemennya" dalam bentuk kandang kotak atau seperti "barak" jadi satu dengan ratusan ekor ayam lainnya. Sehingga membuat malas untuk bergerak.
Bahkan tidak pernah kena sinar matahari dan hujan. Maka jangan difitnah dengan berbagai info yang tidak benar tentang dirinya.Â
Beda dengan ayam kampung yang dagingnya berwarna coklat kehitam-hitaman. Bukankah mereka terkadang suka berjemur di bawah matahari dan bermandi tanah atau pasir. Sudah pernah melihat? Jika belum, banyak-banyak piknik ke desa sebelum menulis dan menyebarkan informasi tentang unggas atau ayam. Jika perlu datang dan melihat kegiatan sehari-hari peternakan ayam potong atau petelur, yang jauh dari pemukiman penduduk.